Bagikan:

JAKARTA - Tiga alutsista penerbangan tambahan dari Skuadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dikerahkan untuk membantu operasi pencarian dan pertolongan atau search and rescue (SAR) korban pesawat kargo yang diduga jatuh di Tarakan, Kalimantan Utara.

Kepala Kantor Basarnas Tarakan, Syahril, mengatakan alutsista itu terdiri atas satu unit Boeing 737 200 REG AI-7302, Heli Caracal H-225 M REG H-2209, dan Boeing 737 200 REG AI-73022.

"Jadi, operasi SAR akan dilakukan dari darat maupun udara menuju LKP. Karena itu, kami juga masih mengandalkan pemancar dari Emergency Locator Transmiter (ELT) dari pesawat PK-SNE," ujar Syahril dalam keterangan yang diterima pada Sabtu, 9 Maret 2024, dilansir Antara.

Pengerahan personel penuh ini dilakukan tak lepas dari keberhasilan ditemukannya diduga puing-puing pesawat PK-SNE Smart Aviation. Selain itu, ditemukan juga tanda-tanda korban pesawat, Kapten M. Yusuf (29) selaku pilot dan Deni S. (35) sebagai ahli permesinan, yang diduga masih hidup.

Sebelumnya, laporan regu tim pertolongan udara Basarnas Tarakan pada operasi hari kedua (9/3/2024) sore menyebutkan telah menemukan diduga puing pesawat kargo itu di antara rimbunnya pepohonan hutan wilayah Binuang.

Detail koordinatnya ialah 3°43'45.80"N115°56'54.45"E. Selain itu, juga ditemukan asap api unggun di sekitar lokasi, yang diduga dibuat oleh korban masih hidup sebagai tanda.

Sementara itu, penambahan alutsista tersebut demi membantu tim rescue Kantor Basarnas Tarakan, Lanud Anang Busra Tarakan, Kodam VI Mulawarman, Brimob Polda Kaltara, dan Polres Tarakan dalam upaya operasi SAR.

Selain itu, personel Polres Malinau, Kodim 0910 Malinau, Batalyon 614 Raja Pandita, BPBD Kabupaten Malinau, Air NaV Tarakan, UPBU Juwata Tarakan, BMKG Tarakan, Smart Aviation, Susi Air, RMPB Kabupaten Malinau, dan Satrad 225 Tarakan juga sudah dikerahkan untuk pencarian.