TARAKAN - Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian pesawat perintis milik maskapai Smart Aviation (PK SNE) yang hilang kontak usai lepas landas dari Bandara Internasional Juata Tarakan menuju Desa Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Kepala Kantor SAR Tarakan, Syahril, mengatakan tim gabungan menggunakan heli bell TNI Angkatan darat telah dikerahkan untuk menyisir lokasi desa Binuang, Krayan.
"Namun, pencarian tidak dapat dilakukan pada malam hari sehingga dihentikan sementara. Tim beristirahat di Bandara Malinau untuk mengisi bahan bakar," kata Syahril, Jumat, 8 Maret.
Sebelumnya, kantor SAR Tarakan menerima informasi dari kantor pusat Basarnas terkait signal emergency dari pesawat Smart PC-6 PK-SNE.
"Signal itu berasal dari Emergency Locator Transmitter (ELT), dan masih dilakukan penyisiran. Terkait informasi dari masyarakat sekitar yang diduga mengetahui lokasi kejadian masih kita telusuri," jelasnya.
Hal senada diungkapkan Danlanud Anang Busra Tarakan, Kolonel Pnb Bambang Sudewo, pihaknya masih mengandalkan pemancar ELT dari pesawat tersebut.
"Selain Heli Bell milik TNI, dua pesawat milik maskapai Susi Air dan Smart Aviation dikerahkan untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat yang hilang kontak tersebut," jelasnya.
Bambang menjelaskan, pancaran ELT pesawat perintis itu berada di ketinggian 5.900 kaki. Untuk mencapai titik lokasi cukup sulit.
"Berdasarkan informasi, di lapter (lapangan terbang) Binuang tidak ada alat navigasi lain, pilot hanya bisa melihat langsung kondisi lapter saat hendak melakukan landing (pendaratan)," kata Bambang.
"Cuaca di Binuang juga berkabut, pencarian akan dilanjutkan besok atau Sabtu pagi," pungkasnya.