Bea Cukai Thailand Gagalkan Penyelundupan Panda Merah dan Puluhan Hewan lewat Bagasi di Bandara Suvarnabhumi
Panda merah. (Wikimedia Commons/Mathias Appel)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Bea Cukai Thailand berhasil menggagalkan penyelundupan panda merah, ular, bunglon hingga monyet melalu bagasi di Bandara Suvarnabhumi pekan ini, menangkap enam warga India terkait tuduhan upaya penyelundupan.

Total sebanyak 87 ekor reptil dan mamalia ditemukan di dalam bagasi, antara lain bunglon, ular, burung beo paruh besar, tupai mata merah, kelelawar dan monyet, melansir Reuters 7 Maret.

Beberapa hewan dibungkus dengan kertas, yang lainnya dalam wadah plastik, seperti yang ditunjukkan dalam foto dari Bea Cukai di Bandara Suvarnabhumi Bangkok.

Keenam orang tersebut, yang menuju Mumbai, ditangkap pada Hari Senin, kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.

Menurut Bea Cukai Thailand, individu yang diduga menyelundupkan hewan tersebut melanggar beberapa undang-undang, termasuk Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES), yang mengatur perdagangan internasional spesies tumbuhan dan hewan liar, seperti dikutip dari CNN.

Para tersangka juga dituduh berusaha mengekspor hewan hidup tanpa menyatakannya dan melanggar undang-undang pengendalian penyakit hewan, kata badan itu.

Thailand, yang berbatasan dengan empat negara, sering mengalami perdagangan satwa liar ilegal dan petugas bea cukai di Suvarnabhumi sering menyita reptil dan hewan kecil di bagasi.

Terdapat permintaan yang tinggi terhadap produk hewani di negara-negara seperti Tiongkok, Myanmar dan Thailand, di mana produk tersebut digunakan dalam pengobatan tradisional atau dikonsumsi langsung.

Sementara itu, laporan tahun 2018 oleh TRAFFIC, sebuah organisasi non-pemerintah yang berkampanye melawan "perdagangan spesies liar ilegal dan tidak berkelanjutan" menemukan, terdapat 1.346 penyitaan satwa liar dan produk satwa liar di sektor transportasi udara antara tahun 2009 dan 2016.

Bentuk perdagangan satwa liar ini terjadi di bandara-bandara di 136 negara antara tahun 2009 dan 2017, kata laporan itu, dan Thailand melaporkan jumlah insiden serupa tertinggi kedua di dunia.

Terkait