Bagikan:

JAKARTA - Cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD mengaku tak tertarik mengikuti isu dilaporkannya pasangan capresnya, Ganjar Pranowo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Indonesia Police Watch (IPW).

Diketahui, Ganjar Pranowo dilaporkan ke KPK oleh Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso terkait dugaan korupsi penerimaan cashback dari perusahaan asuransi penjamin kreditur di Bank Jateng. Ia dilaporkan bersama dengan eks direksi Bank Jateng berinisial S.

"Ya, terserah KPK saja. Saya enggak terlalu tertarik mengikuti itu karena situasi politiknya ada, sedang ada di depan kita," kata Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 8 Maret.

Meski begitu, Mahfud sudah berkomunikasi dengan Ganjar soal ini. "Ganjar enggak (ada menerima uang, red). Katanya (Ganjar, red) enggak ada (penerimaan, red). Gitu saja," ujar eks Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Ganjar dilaporkan bersama mantan Direktur Bank Jateng berinisial S ke KPK oleh Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso. Ada dugaan penerimaan cashback dari perusahaan asuransi penjamin kreditur yang tak dilaporkan sebagai penerimaan.

Ganjar kemudian membantah menerima gratifikasi maupun suap seperti yang dilaporkan Sugeng. Katanya, tak ada sepeserpun uang masuk ke kantongnya dari Bank Jateng.

“Saya tidak pernah terima gratifikasi seperti yang dia laporkan,” kata Ganjar dihubungi VOI melalui pesan singkat, Selasa, 5 Maret.

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto mengatakan pihak yang menyuarakan kecurangan di Pemilu 2024 mulai diintimidasi. Salah satunya, kadernya yang juga capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo.

"Kita lihat bagaimana reaksinya, aksi dan reaksinya, baru Pak Ganjar mengusulkan hak angket, langsung disetrum, ada yang melaporkan ke KPK," kata Hasto saat menjadi panelis diskusi ‘Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi?’ di Auditorium Juwono Sudarsono Fisip UI, Depok, Kamis, 7 Maret.