Kata Gerindra soal Habiburokhman Disebut Bakal Jadi Menkumham
Habiburokhman/DOK VOI-Nailin In Saroh

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani merespons isu Habiburokhman bakal menjadi menteri hukum dan HAM (Menkumham) di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Isu tersebut muncul usai Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra itu disapa sebagai calon Menkumham saat rapat kerja Komisi III . Muzani menganggap hal itu sebagai doa bagi Habiburokhman dari rekan satu komisinya. 

"Itu doa-nya teman-teman Komisi III kepada Habiburokhman, ya," ujar Muzani, Kamis, 7 Maret.

Muzani menjelaskan hingga saat ini pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming belum membicarakan soal komposisi kabinet selanjutnya. Meski keduanya unggul dalam hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024.  

Wakil Ketua MPR itu mengatakan Prabowo masih menjalankan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Sementara Gibran masih bertugas sebagai Wali Kota Solo.

"Jadi begini sampai sekarang, presiden terpilih hasil pemilu 2024, Pak Prabowo dan calon wakil presidennya, Mas Gibran Rakabuming, belum membicarakan persoalan itu secara detail, baik kriteria, apalagi nama-nama tentang komposisi dan posisi orang-orang yang akan ditempatkan di kementerian-kementerian," jelas Muzani.

"Karena kesibukan dan agenda dari Pak Prabowo yang saya ketahui adalah menghadiri berbagai pertemuan dan forum, terus bertemu dengan tokoh-tokoh, lembaga-lembaga, dan beliau mendapat masukan macam-macam, termasuk dari partai koalisi," sambungnya.

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran itu juga menegaskan, sejauh ini belum ada pembicaraan mengenai bagi-bagi menteri apabila Prabowo nantinya ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh KPU. Pembahasan mengenai hal itu, kata dia, pasti akan melibatkan partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Jadi beliau belum menentukan nama-nama untuk menduduki di posisi tertentu. Oleh karena itu semua yang beredar tentang si A menduduki B, C menduduki posisi D, itu adalah spekulatif. Pak Prabowo sendiri selalu mengatakan bahwa pada waktunya akan disampaikan, tapi untuk menyusun itu tentu saja beliau akan terus berkonsultasi dengan partai," pungkas Muzani. 

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman disebut sebagai calon Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) dalam rapat kerja Komisi III, Kamis, 7 Maret, siang.

Dalam rapat yang membahas pemberian kewarganegaraan terhadap tiga calon pesepakbola Timnas Indonesia, anggota Komisi III dari Fraksi Partai Golkar Supriansa tiba-tiba menyapa Habiburokhman dengan sebutan calon Menkumham.

"Yang terhormat Bapak Habiburokhman, insya Allah akan menjadi calon Menteri Hukum dan HAM," kata Supriansa dalam rapat kerja. 

Mendengar hal itu, Habiburokhman lantas berseloroh bahwa teh di hadapannya bertumpahan. Supriansa pun melanjutkan candaannya pada Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu.

Bahkan, Supriansa juga menunjuk dua perwakilan Kemenkumham yang hadir dalam rapat, yaitu Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Kemenkumham Asep N Mulyana dan Dirjen Administrasi Hukum Umum Kemenkumham Cahyo Rahadian.

"Insyaallah, didoakan Pak Asep dengan Pak Cahyo sudah berdoa," kata politikus Partai Golkar ini.

Tak hanya Supriansa, anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKB, Heru Widodo turut melontarkan candaan yang sama kepada Habiburokhman. Dia mengatakan bahwa Habiburokhman adalah calon atasan dari dua pegawai Kemenkumham tersebut.

"Yang saya hormati Pak Habiburokhman, pimpinan Komisi III, calon Menteri Hukum dan HAM, calon bosnya Pak Cahyo dan Pak Asep ini," kata Heru.

Habiburokhman yang mendengar candaan itu lalu mengaku tidak enak dan meminta dua anggota DPR ini fokus pada pembahasan.

"Enggak ini Pak, lanjut Pak. Jadi enak, bukan jadi enggak enak Pak," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.