Bagikan:

YOGYAKARTA - Mantan Gubernur Jawa Barat Solihin Gautama Purwanegara tutup usia pada Selasa (5/3) dini hari pukul 03.09 WIB. Sosok yang akrab disapa Solihin GP tersebut meninggal dunia di umur 97 tahun. Profil Solihin GP dan riwayat kariernya pun penting untuk diketahui. 

Kepergian Solihin GP menjadi kabar duka bagi warga Jawa Barat. Tokoh bergelar purnawirawan TNI tersebut menghembuskan nafas terakhir di RS Advent, Kota Bandung. Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung, pada Selasa Siang. 

Sebelum dimakamkan, jenazah Solihin GP dibawa pulang ke rumah keluarga besar di Jalan Cisitu Indah, Dago, Bandung pada pukul 07.00-09.00 WIB. Kemudian jenazahnya juga dibawa ke Mako II Kodam III Siliwangi sekitar pukul 09.30-12.30 WIB. Untuk mengenang jasanya yang pernah memimpin Jabar,  mari simak profil Solihin GP dan rekam jejaknya.

Profil Solihin GP

Solihin Gautama Purwanegara lahir di Tasikmalaya, Jabar, pada 21 Juli 1926. Solihin GP merupakan mantan Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975 dan berstatus mantan perwira TNI. Sosoknya cukup disegani sebagai sesepuh di Kodam Siliwangi. 

Dikutip dari buku Solihin Gautama Poerwanagara-Perjalanan Empat Zaman Si Anak Menak, beliau pernah menempuh pendidikan di Europeesche Lagere School (ELS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Bogor. Almarhum juga pernah mengenyam studi di Sekolah Staf Komando Angkatan Darat dan US Army Infantry School. 

Semasa masih muda, Solihin GP menjadi pemuda yang tergerak untuk melawan penjajahan ketika kedatangan tentara Jepang ke Indonesia. Solihin lalu bergabung dengan wadah kesatuan pelajar yang bernama Tentara Pelajar. Dirinya bahkan sudah ikut membopong senapan untuk berperang semasa masih di sekolah menengah tinggi.

Rekam Jejak Solihin GP

Dirangkum dari berbagai sumber, Solihin GP memulai karier militernya ketika masa revolusi. Tak hanya dikenal sebagai prajurit TNI dengan dedikasi tinggi, dirinya juga giat sebagai aktivis lingkungan dan menjadi pimpinan suporter bola klub kebanggaan warga Bandung.

Berikut ini kilas balik rekam jejak Solihin GP yang menarik untuk disimak: 

Karier Militer

Solihin GP mengawali karier dunia militer saat menjabat sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Selanjutnya dirinya ikut bergabung dengan Divisi Siliwangi. 

Tokoh yang kerap disapa Mang Ihin ini juga pernah ditunjuk sebagai Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Makassar pada periode 1964-1968. Dirinya juga pernah memegang sejumlah posisi jabatan strategis, yaitu Gubernur Akabri Umum dan Darat Magelang 1968-1970 dan Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan (Sesdalobang) 1977-1992.

Aktivis Lingkungan

Solihin GP juga dikenang dengan kontribusi besarnya terhadap kondisi pangan, khususnya di Jawa Barat. Salah satu kiprah penting yang pernah ia lakukan adalah ketika mengatasi krisis pangan di Indramayu dengan memasyarakatkan padi gogo rancah pada tahun 1970-an.

Dengan gagasannya memasyarakatkan padi gogo rancah, Solihin berjuang untuk memperjuangkan nasib petani. Sistem pertanian tersebut memungkinkan penanaman padi di daerah yang kekurangan air.

Solihin GP dikenal oleh masyarakat sebagai pejuang lingkungan dan pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS). Organisasi tersebut aktif mengawal kondisi lingkungan di Jawa Barat sesuai kearifan leluhur dan budaya Sunda.

Ketua Umum Persib Bandung

Nama Solihin GP juga punya tempat istimewa di hati para bobotoh, sebutan untuk pendukung klub Persib Bandung. Solihin pernah menjadi Ketua Umum (Ketum) Persib Bandung pada periode 1976-1985. Dikutip dari laman Persib, ia memiliki peran penting membesarkan nama klub biru ini saat masih level amatir. 

Sebagai sosok penting di suporter Persib, Solihin GP pernah menciptakan program pembinaan berkesinambungan bagi para pemain muda. Program ini diadakan untuk menciptakan pemain muda generasi emas Persib pada 1980-an.

Sayangnya, Solihin GP memilih mundur kursi pimpinan ketua Persib Bandung karena klub tersebut gagal lolos ke Divisi Utama. Persib Bandung terhenti di babak 12 Besar Kompetisi Divisi I Perserikatan 1979/1980. 

Meski begitu, para pemain besutan Solihin berhasil mengantarkan klub Persib Bandung menorehkan sejumlah prestasi. Mulai dari menjadi runner-up Kompetisi Perserikatan 1983 dan 1985, juara 1986, 1989/1990, 1993/1994, serta Liga Indonesia 1994/1995.

Demikianlah informasi profil Solihin GP dan riwayat kariernya sebagai Gubernur Jabar, prajurit TNI, dan aktivis lingkungan. Sosok Solihin GP akan terus dikenang sebagai purnawirawan TNI aktivis tanah Sunda. Baca juga ragam alat musik sunda dan cara memainkannya.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.