Bagikan:

GAZA - Meski tinggal di tempat pengasingan akibat di serang Israel, Al-Attar yang berusia 15 tahun tetap kreatif dan mempunyai semangat. Anak dari Palestina ini yang berhasil memenuhi kebutuhan listriknya dengan turbin angin mini yang dibuatnya.

“Orang-orang menjuluki saya ‘Newton dari Gaza’ karena gebrakan saya dan saya suka bereksperirmen. Saat kita membuat sesuatu, kita menguji-cobanya. Jadi, saat kami mengerjakan sesuatu, saya membuat sesuatu yang lebih besar darinya,” ujar Al-Attar, dikutip dari Anodalu.

Dia mengatakan idenya untuk membuat turbin angin telah dicapai selama 20 hari pertama setelah dia datang ke kamp pengungsi di Rafah, yang tidak mendapatkan aliran listrik.

“Kami hidup dalam kegelapan selama 20 hari pertama. Ide saya adalah menerangi tempat itu. Jadi, saya membawa kipas angin dan memasangnya. Dengan kecepatan angin dan awal musim dingin, lampu ini menyala. Upaya pertama tidak berhasil. Upaya kedua sedikit berhasil. Upaya ketiga, akhirnya berhasil,” ungkap dia.

“Akhirnya saya membuat tiga percobaan dan berhasil menerangi tempat itu, tetapi tidak terus menerus. Maksudku, setiap kali angin bertiup, tempat itu terang benderang.”

“Ketika kecepatan angin berkurang, kini ada hal-hal yang hilang untuk menyelesaikan proyek tersebut. Saya tidak dapat menemukan toko listrik di kawasan Rafah untuk membeli perangkat penyimpanan,” imbuh anak berusia 15 tahun itu.

Dia mengatakan, “Kami hidup dalam kegelapan selama 20 hari pertama. Ide saya adalah menerangi tempat itu. Jadi, saya membawa kipas angin dan memasangnya.”

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada bulan Oktober, yang diyakini menewaskan hampir 1.200 warga Israel.