Bagikan:

YOGYAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu cara untuk menghasilkan energi listrik. Seperti namanya, PLTB memanfaatkan tenaga angin untuk memutar turbin yang kemudian pada akhirnya menghasilkan muatan listrik. Artikel ini akan menjelaskan cara kerja PLTB secara umum.

Cara Kerja PLTB

Seperti diketahui, angin adalah bentuk energi yang banya tersedia di alam. Angin memiliki energi yang dapat menggerakkan benda-benda, termasuk bilah kincir angin. Bilah kincir angin terhubung dengan berbagai komponen penghasil listrik. Sebelum memahami cara kerja, simak komponen utama pembangkit bayu terlebih dahulu.

  1. Baling-baling Turbin Angin

Komponen ini sangat penting dalam PLTB. Turbin ini memiliki bilah baling-baling yang biasanya ditempatkan di tempat tinggi dengan ketersediaan angin yang melimpah seperti di area pantai. Turbin berfungsi untuk menangkap energi angin yang bebas.

Perlu diketahui bahwa turbin angin dalam PLTB dibedakan menjadi 2 jenis yakni turbin angin sumbu horizontal dan vertikal.

Turbin angin sumbu horizontal memiliki 3 bilah baling-baling yang didesain menyerupai sayap pesawat agar lebih aerodinamis. Selain itu biasanya ukurannya lebih besar. Ukuran ini sengaja diterapkan agar mampu menangkap angin lebih banyak sehingga menghasilkan daya listrik yang besar pula.

Sedangkan Turbin angin sumbu vertikal mampu menangkap energi angin dari berbagai arah. Cirinya ada pada bentuk baling-baling yang lebih variatif.

  1. Generator

Generator tersambung dengan turbion angin. Fungsi generator PLTB adalah mengubah energi kinetik yang dihasilkan oleh putaran turbin jadi listrik. Generator sendiri terletak di puncak menara atau kepala, persisnya berada di belakang baling-baling. Penempatan ini dinilai lebih mudah dalam penyambungan turbin dan generator.

Cara kerja PLTB diawali dari embusan energi angin yang memutar turbin. Putaran tersebut membantu rotor yang ada di dalam generator ikut berputar. Generator kemudian secara sederhana memproses energi kinetik yang dihasilkan dari putaran angin menjadi listrik. Kinerja generator pada PLTB sesuai dengan seberapa besar angin dapat memutar turbin.

Semakin besar angin memutar turbin dan rotor, semakin besar pula energi listrik yang dihasilkan di generator. Sebaliknya, jika angin lemah maka listrik yang dihasilkan pun lemah. Konversi tenaga angin jadi tenaga listrik bisa terjadi jika pergerakan angin di sekitar PLTB melimpah dan stabil. Jika lemah dan tidak stabil listrik yang dihasilkan pun kurang maksimal.

Energi listrik kemudian diteruskan ke panel kontrol. Panel ini juga jadi komponen penting dalam PLTB. Setelah listrik diolah, energi akan mulai didistribusikan sesuai peruntukan. Listrik dari PLTB dapat digunakan untuk kebutuhan industri hingga rumah tangga.

Itulah informasi terkait cara kerja PLTB. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.