Bagikan:

JAKARTA - Polda Metro Jaya mencatat angka kecelakaan tahun 2023 meningkat 11 persen daripada sebelumnya. Untuk mencegah terjadinya peningkatan kecelakaan di tahun ini, Operasi Keselamatan 2024 akan digelar selama 14 hari yang dimulai 4 Maret hingga 17 Maret.

"Berdasarkan data jumlah kecelakaan lalu lintas Tahun 2023, ada sebanyak 11.629 kasus. Yang mana bila dibandingkan dengan Tahun 2022 yang berjumlah 10.494 kasus, tentunya terjadi peningkatan 11 persen," ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Setyo kepada wartawan, Sabtu, 2 Maret.

Berdasarkan hasil analisis, peningkatan atau penyebab kecelakaan terjadi yakni rendahnya kesadaran masyarakat dengan aturan lalu lintas.

Pelanggaran yang kerap terjadi seperti menerobos traffic light, melawan arus, hingga berboncengan lebih dari satu orang.

"Salah satu dari penyebab utama kecelakaan lalu lintas adalah karena rendahnya kesadaran dalam berlalu lintas yang dipicu dari pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengemudi atau human error," sebutnya.

Operasi Keselamatan 2024, lanjut Suyudi, merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Dalam kegiatan itu, sekitar 2.939 persenel dilibatkan.

"Melibatkan 2.939 personel dari Polri 2659 personel, dari TNI 80 personel, dari Dishub 30 personel dan Satpol PP 30 personel," kata Suyudi.

Dalam operasi itu, ada beberapa jenis pelanggaran yang menjadi target penindakan antara lain, pelanggaran ganjil-genap, marka jalan dan rambu jalan, batas kecepatan kendaraan, serta kelebihan daya angkut dan dimensi.

Kemudian, pelanggaran menerobos lampu merah, melawan arus, tidak menggunakan helm, tidak mengenakan sabuk keselamatan, memainkan ponsel saat berkendara, berboncengan lebih dari satu orang, menggunakan pelat palsu, dan kendaraan yang menggunakan pelat nomor khusus atau rahasia.