Dianggap Terlalu 'Pede' Bakal Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, TKN: Loh, Pemimpin Dunia Sudah Ucapkan Selamat ke Prabowo
Politikus Demokrat Herman Khaeron/FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Herman Khaeron turut bersuara soal pemerintahan Presiden Joko Widodo yang membahas program makan siang gratis di rapat kabinet. Hingga adanya uji coba program andalan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto seharga Rp15.000 per paket. 

Pihak Prabowo-Gibran dinilai terlalu percaya diri atau pede bakal melanjutkan pemerintahan Jokowi padahal belum dinyatakan secara resmi oleh KPU sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. 

Menurut Herman, fakta saat ini adalah Paslon nomor urut 2 sudah menang berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count dan real count sementara. Bahkan kata dia, para pemimpin dunia sudah mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo di Pilpres 2024.  

"Apakah tak terlalu dini (pembahasan makan siang gratis oleh pemerintah Jokowi, red), ini kan belum ditetapkan (KPU). Loh, pemimpin-pemimpin dunia sudah mengucapkan selamat kepada pak Prabowo. Saya kira ini fakta dan realitas ya," ujar Herman di Gedung DPR, Kamis, 29 Februari.

Karena itu, politikus Demokrat itu menilai wajar jika pemerintahan Jokowi mempersiapkan ruang fiskal untuk pemerintahan selanjutnya yang akan dipimpin Prabowo dan Gibran. 

"Jadi harus mempersiapkan dengan baik transisi ini. Pemimpin-pemimpin dunia pun sudah mengucapkan selamat atas kemenangannya pak Prabowo, serta pelaksanaan pemilu yang relatif lebih baik," kata Herman. 

 

 

Menurutnya, program-program yang termaktub dalam visi misi Prabowo-Gibran sebagai pemimpin terpilih nantinya menjadi tanggung jawab pemimpin sebelumnya untuk mensukseskan pemerintahan ke depan. Sebab, kata Herman, rakyat yang akan terkena dampak dan menuai manfaat. 

"Kalau nanti negara dan pemerintahan serta aparatur negara tidak sukses kan kasian juga masyarakat nanti yang terkena dampak. Oleh karenanya tentu pemimpin yang bertanggungjawab, presiden yang bertanggung jawab mempersiapkan masa depannya gitu," jelas anggota DPR itu. 

Dulu, sambung Herman, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mempersiapkan karpet merah untuk penggantinya waktu itu. Dipersiapkan ruang fiskal yang cukup, disiapkan peralihan yang sangat baik bahkan dibentuk tim transisi, baik dari pihak Presiden SBY maupun dari pihak Jokowi sebagai presiden terpilih. 

"Kemudian berdiskusi, akhirnya menjadi transisi yang baik. Ini lah hasilnya. Nanti juga begitu, dari pak Jokowi kepada pak Prabowo bagaimana transisinya ini baik terutama bagaimana menggulirkan program yang sangat baik dan diharapkan masyarakat segara terealisasi yaitu program makan siang," pungkasnya.