Bagikan:

JAKARTA - Partai Demokrat menjelaskan soal program makan siang gratis yang sudah diuji coba pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal, program tersebut merupakan program dari capres Prabowo Subianto yang belum resmi dinyatakan sebagai presiden terpilih oleh KPU. 

Ketua BPOKK Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan pada prinsipnya Paslon 02 mengusung tema keberlanjutan dan perbaikan atau penyempurnaan. Sementara pemerintah saat ini perlu mempersiapkan ruang fiskal untuk keberlanjutan pemerintahan, khususnya dalam penyusunan RAPBN.  

"Dari (sisi) anggaran kan biasa dalam terjadinya transisi kepemimpinan negara, kepemerintahan, presiden itu ada ruang ruang fiskal untuk bisa menjalankan ke depannya program-program, yang ini menjadi quick win, program yang jangka pendek bisa dilaksanakan. Atau program-program unggulan yang memang ini dipersiapkan oleh presiden terpilih," ujar Herman di gedung DPR, Kamis, 29 Februari. 

Apalagi, lanjutnya, program makan siang dan susu gratis merupakan program utama dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Sehingga, uji coba makan siang gratis yang sudah dilakukan ini menjadi bagian dari ketersediaan fiskal yang ruangnya sudah disediakan.

Menurutnya, tidak ada yang aneh jika program pemerintahan selanjutnya diuji coba oleh pemerintahan saat ini. Hal itu, kata dia, juga pernah dilakukan saat transisi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Presiden Jokowi.   

"Sama (seperti) waktu transisi presiden SBY ke presiden Jokowi, juga ada ruang fiskal yang diberikan. Supaya, di tahap awal ini program yang diusung oleh presiden Jokowi bisa berjalan," ungkapnya. 

"Jadi memang, untuk program makan siang ya harus mulai dilaksanakan sejak sekarang. Sehingga nanti masuk dalam pembahasan anggaran tahun 2025 ini bisa running kepada jumlah peserta yang lebih luas. Jadi memang itu sudah biasa gitu ya dilakukan. Ada ruang fiskal yang disiapkan oleh negara itu untuk presiden terpilih, untuk dilanjutkan kepada kepemimpinan selanjutnya," jelas Herman. 

"Dulu Pak SBY juga sama. Pak SBY mempersiapkan karpet merah untuk penggantinya waktu itu," tambahnya.

Menyoal perhitungan suara real count KPU belum usai namun Prabowo-Gibran sudah diyakini menjadi pemenang, Herman mengacu pada hasil quick count berbagai lembagai survei dan real count KPU yang saat ini sudah lebih dari 75 persen. Di mana perolehan suara Prabowo-Gibran sudah unggul jauh dengan raihan lebih dari 58 persen. 

Ditambah lagi, para pemimpin dunia sudah mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih. Menurutnya, situasi ini adalah fakta dan realitas yang harus diterima. 

"Loh pemimpin-pemimpin dunia sudah mengucapkan selamat kepada pak Prabowo. Ini fakta dan realitas ya," pungkas Juru Bicara TKN Prabowo Gibran itu. 

Diketahui, uji coba program makan siang gratis sudah dilaksanakan di SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang. Simulasi program ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. 

Namun Airlangga mengatakan, simulasi ini bukan merupakan program dari janji kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Ini saya dapat undangan (dari pemerintah daerah). Yang menyelenggarakan kan dari bupati,” terang Airlangga kepada awak media, Kamis, 29 Februari.

Airlangga menegaskan terkait dirinya yang meninjau langsung ke SMPN2 Curug Tanggerang merupakan undangan dari bupati Tanggerang dan program tersebut merupakan uji coba yang dilakukan secara mandiri atau sukarela dari pihak sekolah atau volunteer.

"Karena ini volunteer, pemerintah membuka model siapa yang ingin membuat volunteer ini. Anggaran dari dinas, nggak masuk APBN, ini dari pak bupati, namanya volunteer. Siapa yang mau mencoba program ini duluan,” jelasnya.

Adapun pilot project ini diberlakukan untuk empat kelas di SMPN 2 Curug. Masing-masing kelas mendapatkan menu yang berbeda dengan budjet Rp15.000 per anak.