Wamenag Minta Jajarannya Waspadai Kamuflase HTI
Ilustrasi massa Hizbut Tahrir Indonesia. (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki meminta jajarannya untuk mewaspadai setiap gerakan yang mengingkari empat pilar kebangsaan. Sebab, jika dibiarkan dapat merusak ideologi bangsa.

Hal itu merespons acara bertema "Metamorfoshow" di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada Sabtu, 17 Februari 2024 diduga berkaitan dengan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

"Beberapa hari yang lalu, kita dikejutkan oleh gerakan Metamorfoshow di TMII berkedok Isra Mikraj. Kegiatan ini terindikasi dari sebuah organisasi yang sudah dilarang di Indonesia," ujar Saiful Rahmat, Selasa 27 Februari.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengantisipasi gerakan tersebut.

"Untuk mengantisipasi gerakan itu, kita perlu meningkatkan kolaborasi berbagai pihak, terutama dari kalangan cendekiawan, ulama, hingga para pemikir-pemikir Islam," imbuhnya.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut HTI belum tumbang meski telah dibubarkan dan dilarang di Indonesia pada 2017 lalu. BNPT juga menyebut HTI berkamuflase untuk menyebarkan ideologi khilafah di Indonesia.

Hal ini dibenarkan mantan anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ayik Heriansyah yang menilai HTI masih eksis sampai sekarang dan berkamuflase dalam menggaungkan ideologi khilafah. Menurutnya HTI sulit ditumbangkan karena mereka adalah gerakan ideologis.

Menurut dia, selama masih ada orang yang meyakini ideologi HTI, selama itu pula HTI ada. "Hidup-mati HTI tergantung ideologinya," ujar mantan pimpinan HTI Bangka Belitung ini.

Acara  bertema "Metamorfoshow"di TMII menurutnya adalah agenda tahunan Hizbut Tahrir di seluruh dunia.

"HTI tetap menyelenggarakan acara secara terbatas dan agak tertutup dengan berbagai bentuk penyamaran. Misalnya peringatan Isra Mikraj dengan nama Metamorfoshow di TMII. Padahal isinya indoktrinasi khilafah," kata Ayik.

Dia mengimbau masyarakat harus terus menjalin komunikasi dan berkoordinasi dengan aparat apabila mengetahui ada pergerakan HTI dalam kedok apa pun agar dapat diantisipasi dengan cepat dan akurat.