Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel akan meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah, sebagai tanggapan atas serangan harian kelompok militan itu terhadap wilayahnya, meski ada potensi gencatan senjata konflik di Gaza.

"Kami berencana untuk meningkatkan daya tembak terhadap Hizbullah, yang tidak dapat menemukan pengganti komandan yang kami singkirkan," kata Menhan Gallant saat berkunjung ke markas Komando Utara IDF di Safed, dilansir dari The Times of Israel 26 Februari.

"Jika terjadi gencatan senjata sementara di Gaza, kami akan meningkatkan serangan di utara, dan akan terus berlanjut hingga Hizbullah ditarik sepenuhnya (dari perbatasan) dan kembalinya penduduk ke rumah mereka," katanya, mengacu pada sekitar 80.000 warga Israel mengungsi akibat serangan Hizbullah.

Sebelumnya, Menhan Galant berulang kali mengatakan akan memukul mundur Hizbullah keluar dari Sungai Litani di Lebanon selatan melalui penyelesaian politik atau tindakan militer.

"Kami menargetkan para aktivis dan menargetkan para pemimpin Hizbullah. Kami akan bergerak maju dan menyerang mereka," jelasnya, dikutip dari Anadolu.

"Jika ada yang berpikir ketika kita mencapai kesepakatan untuk melepaskan sandera di selatan (di Jalur Gaza) dan penembakan dihentikan sementara, maka hal itu akan meringankan apa yang terjadi di sini, maka dia salah," tandasnya.

"Tujuannya sederhana, untuk mendorong Hizbullah kembali ke posisi yang seharusnya. Entah dengan kesepakatan, atau kami akan melakukannya dengan paksa," tambah Menhan Gallant.

Diketahui, faksi Hizbullah dan Palestina di Lebanon setiap hari saling baku tembak dengan tentara Israel sejak 8 Oktober, dengan latar belakang perang Israel - Hamas yang terjadi di Gaza yang menghancurkan di Jalur Gaza, mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka di kedua belah pihak, selain korban jiwa di kalangan warga sipil Lebanon.