JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan waspada akan kecepatan angin kencang 30 knot atau 55,5 kilometer per jam di wilayah Perairan Banten pada Minggu 25 Februari.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang Tatang Rusmana mengatakan para nelayan di wilayah Perairan Banten agar meningkatkan kewaspadaan tiupan angin kencang hingga 30 knot, sehingga mengakibatkan gelombang tinggi.
Tinggi gelombang di Perairan Banten meliputi selatan Banten berkisar 1,25 meter hingga 2,50 meter (sedang) dan 2,50 meter sampai 4,0 meter (tinggi) Samudera Hindia.
Tiupan angin bergerak dari arah barat hingga barat laut dengan kecepatan 05-30 knot atau 55,5 kilometer per jam.
Dengan demikian, pihaknya minta pelaku pelayaran khususnya perahu nelayan dan kapal tongkang di pesisir wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang melintasi perairan itu agar hati-hati dan waspada cuaca buruk.
"Kami mengingatkan nelayan itu agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," katanya di Serang, Banten, Minggu 25 Februari, disitat Antara.
Ia mengatakan, BMKG juga mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang dan petir di enam daerah di Banten.
Keenam daerah di Banten yang dilanda cuaca ekstrem itu antara lain Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang.
Cuaca ekstrem itu berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi , seperti banjir, longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung dan gelombang tinggi.
BACA JUGA:
Sedangkan, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan relatif aman dari ancaman cuaca ekstrem itu.
Selanjutnya, pada pagi dan siang hari cuaca Banten dan sekitarnya berpotensi cerah berawan - hujan intensitas ringan dengan suhu udara rata-rata 24-33 derajat Celcius dan tingkat kelembapan udara 60-95 persen.
Sementara itu, penyeberangan Merak (Banten) dan Bakauheni (Lampung) relatif aman dan normal karena tinggi gelombang di perairan Selat Sunda bagian utara mencapai 1,25 meter (sedang).