LAMPUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung menghimbau masyarakat untuk tidak panic buying beras. Menurutnya, ketersediaan bahan pokok itu di kota ini masih mencukupi.
"Kami harap jangan ada panic buying, menghadapi situasi ini, karena stok beras di kota di ini masih tercukupi, dengan ketersediaan 8.150 ton dari kebutuhan 7.050 ton dalam sepekan," kata Plt Kepala Dinas Pangan Kota Bandarlampung M Yusuf, di Bandar Lampung, Kamis 22 Februari, disitat Antara.
Menurutnya, dengan masyarakat yang berlebihan dan melakukan panic buying beras, ditakutkan akan ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dengan menimbunnya.
"Memang sampai saat ini kami belum menemukan adanya penimbunan yang dilakukan oleh oknum tertentu. Karena pantauan kami memang ketersediaan beras masih cukup di pasar-pasar tradisional," tuturnya.
Kemudian, lanjut dia, guna menyikapi fenomena kenaikan harga beras, pihaknya pun meminta kepada masyarakat untuk menggunakan bahan pangan lokal sebagai pengganti beras.
"Diversifikasi pangan juga harus digalakkan dan digerakkan, kami imbau juga mayarakat gunakan pangan lokal seperti ubi, singkong dan jagung sebagai pengganti beras yang harganya sedang tinggi mencapai Rp16.000-Rp17.000 per kilogram," kata dia.
BACA JUGA:
Ia meminta masyarakat untuk melakukan gerakan boros pangan dengan membeli dan memakan makanan secukupnya.
"Jadi dalam keadaan seperti sekarang, kami harap masyarakat tidak boros pangan dan makanlah secukupnya. Minimal masyarakat dapat menghemat keuangannya serta tidak ada bahan pangan yang terbuang sia-sia," kata dia.