Miring Diterjang Banjir, Jembatan Gantung Antardesa di Manggarai Barat Rusak Berat
Jembatan gantung penghubung antardesa di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, NTT yang rusak akibat diterjang banjir. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Bagikan:

NTT - Jembatan gantung penghubung antara Desa Siru, Desa Wae Wako dengan Desa Poco Dedeng di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) rusak diterjang banjir.

"Bagian seng plat atas terbawa banjir, terus bagian selatan jembatan miring, sehingga jembatan tidak bisa difungsikan," kata Camat Lembor Raimundus Majar yang dihubungi di Labuan Bajo, NTT, Kamis 22 Februari, disitat Antara.

Dia menjelaskan, banjir terjadi setelah hujan deras sejak Rabu 21 Februari 2024 malam. Kondisi diperparah karena banjir juga membawa material kayu yang tersangkut di jembatan.

"Derasnya arus air sungai menghantam jembatan sehingga miring. Memang hujan merata, hanya di pegunungan tidak berdampak seperti di sini, karena aliran air pegunungan lewat kali besar sebagai muara akhir," tuturnya.

Walaupun jembatan gantung tidak dapat dilewati, warga desa masih dapat menggunakan akses jalan lainnya untuk beraktivitas. "Alternatif warga lewat Dahot kalau musim begini," katanya.

Dia menambahkan peristiwa tersebut telah dilaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum Manggarai Barat agar segera ditangani pemerintah daerah. "Kami sudah laporan ke Dinas PU, sudah diterima oleh sekretaris dinas, katanya dulu pernah begitu (kejadian jembatan rusak). Dari dinas nanti ke BPBD Manggarai Barat," tuturnya.

Dia juga mengimbau masyarakat di Kecamatan Lembor untuk mengantisipasi bencana alam saat musim hujan sekarang ini.

Terpisah, Kepala Desa Siru Sumardi mengharapkan agar pemerintah daerah segera merespons kejadian jembatan gantung yang rusak agar dapat kembali digunakan warga.

"Harapannya pemerintah daerah bisa memperbaiki jembatan yang rusak untuk menghubungkan Desa Siru, Desa Wae Wako dan Desa Poco Dedeng," katanya.