Bagikan:

JAKARTA - Polri memastikan tiga warga negara Indonesia, suporter timnas, yang tengah diamankan oleh Polisi Diraja Malaysia atau PDRM, tidak terkait dengan terorisme. Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Argo Yuwono memastikan penangkapan ketiga WNI itu terjadi karena adanya kesalahpahaman. 

"Jadi kita lakukan pengecekan ulang ke sana bahwa yang bersangkutan tidak dilakukan penahanan berkaitan dengan terorisme. Jadi tidak benar kalau yang bersangkutan termasuk jaringan terorisme tersebut," ucap Argo di Jakarta, Jumat, 22 November.

Mereka, Andreas Setiawan, Iyan Ptada Wibowo dan Rifki Chorudin. Ketiganya merupakan pria asal Bali yang datang ke negeri jiran untuk menyaksikan pertandingan sepak bola Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang mempertemuan Indonesia dengan Malaysia.

Namun, Selasa, 19 November,ketiganya justru ditangkap Polisi Diraja Malaysia atau PDRM ketika akan masuk ke dalam Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Di media sosial, ketiganya dituding terllibat dalam kasus 'teror bom'.

Kecurigaan pihak PDRM, bermula ketika tiga pemuda itu mencoba masuk ke dalam stadion. Namun, untuk berada di lokasi berlangsungnya pertandingan, mereka harus melewati pemeriksaan.

Saat itulah, petugas setempat memeriksa satu persatu barang bawaan didalam tas para pemuda tersebut. Ponsel ketiganya pun tak luput dari pemeriksaan. Yang kemudian, salah seorang diantara mereka disebut telah menghapus aplikasi facebook dari ponsel pintarnya sebelum pemeriksaan itu.

Sehingga, muncul dugaan dari petugas jika ketiga pemuda asal pulau dewata itu terlibat dalam jaringan terorisme. Yang kemudian langsung diamankan untuk dimintai keterangan lebih jauh.

"Artinya menghapus Facebook itu sebelum dilakukan pemeriksaan. Jadi Facebooknya sudah dihapus, kemudian dari pihak malaysia mempermasalahkan dikiranya ini adalah kaitannya dengan jaringan terorisme di sana," kata Argo.

Hanya saja, ketika dipertanyakan mengenai hasil pemeriksaan yang dilakukan kepolisian Malaysia tehadap ketiga pemuda tersebut, Argo tak menjelaskan secara merinci. Hanya saja disebutkan, jika keterangan mereka masih terus digali untuk memastikan ada tidaknya keterkaitan dengan kelompok terorisme.

"Jadi (ketiga pemuda) masih dimintai keterangan di sana (Malaysia). Hasil dari keterangan nanti seperti apa akan kami sampaikan berikutnya," pungkas Argo.