JAKARTA - Aliansi sejumlah BEM universitas dari 8 provinsi di Tanah Air mengajak mahasiswa mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk mencoblos dan meramaikan tempat pemungutan suara (TPS) Pemilu 2024 pada hari ini Rabu, 14 Februari.
Praktisi hukum Nur Fikri mengatakan mahasiswa memiliki amanah yang diemban sehingga sudah sewajarnya terlibat langsung hingga menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024 sesuai dengan Tri Dharma, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Tentunya teman-teman nih punya selain daripada hak konstitusi, teman-teman juga punya amanah dasar. Apa amanah dasar seorang mahasiswa? Yaitu Tri Dharma,” kata Fikri dalam keterangan tertulis, Rabu 14 Februari.
Fikri mengatakan hal itu dalam acara diskusi 'Mahasiswa Ayo ke TPS, Pemuda Penentu Pemilu 2024', yang diadakan serentak di 8 provinsi diantaranya Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara itu, Koordinator BEM Serang Raya Dedi Setiawan berharap agar mahasiswa tidak golput dan dapat mempertanggungjawabkan pilihannya. Oleh karena dia mengajak pada hari yang bersejarah ini untuk memilih calon yang terbaik di TPS.
"Jangan sampai golput, tentu dalam pandangan mahasiswa yang terjadi dalam hal ini banyak dinamika, problematika terkait demokrasi. Tapi kita tidak bisa menyalahkan satu sama lain," ujarnya.
Senada, ketua acara diskusi di Jawa Tengah, Salsabila Nur Syifa mengatakan, melalui Forum Injury Time, pihaknya mengajak mahasiswa untuk mengawal pelaksanaan pemilu agar berjalan kondusif, damai, dan tentunya tidak golput.
"Siapapun presiden yang terpilih harus didukung. Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa yang menentukan arah ke mana bangsa ini dibawa," kata Salsabila.
Dia berharap, mahasiswa sekaligus berperan dalam menangkal informasi atau berita bohong alias hoaks. Mereka harus mampu membedakan berita yang baik dan buruk untuk menjaga demokrasi berjalan dengan baik.
BACA JUGA:
Begitu juga perwakilan Aliansi Mahasiswa Jawa Timur (Amatir) Ahmad Asas Hakiki menegaskan bagi para mahasiswa yang penting bukan pada ketepatan dalam pilihannya, melainkan keharusan untuk datang dulu ke TPS. Menurutnya, mahasiswa saat ini punya tiga penyakit yang disingkat 'hepatitis'.
“'Hepatitis' kependekan dari hedonisme, pragmatisme, dan apatisme. Ini yang tumbuh, hedon ketika hidup ingin bergelimang, pragmatis ingin simple, apatis itu tidak peduli. Kita harus sadar sekaligus mengedukasi, bahwa kita patron masyarakat. Jika tidak masuk pada ranah politik, kita tidak bisa membawa masa depan,” ungkapnya.
Senada dengan yang lain, Forum BEM NTB dari Universitas Mataram (Unram) Herianto menggelar diskusi dengan sejumlah ketua BEM di Universitas se-NTB adalah demi meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemilih muda pada Pemilu 2024. Sebab, 14 Februari 2024 adalah momen bersejarah karena mayoritas pemilih di Indonesia saat ini didominasi adalah pemilih milenial dan gen z.
"Jadi, demokrasi itu adalah pikiran, tanggal 14 Februari adalah momen bersejarah dan sangat urgen dalam kita terlibat, maka Mahasiswa jangan sampai golput," tuturnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Balikpapan Isradi Zainal mengatakan mahasiswa harus mampu memberikan edukasi tentang pemilu kepada masyarakat. Dia menyampaikan ketajaman dan rasionalitas mahasiswa adalah dengan melihat suksesnya pesta demokrasi dengan peran anak muda yang berangkat ke TPS untuk menentukan arah bangsa melalui pemilu damai.
“Kampus harus menjadi laboratorium akal sehat yang kondusif,” ucap Isradi.