Aliansi BEM Riau-Sumut Ajak Mahasiswa dan Generasi Muda Gunakan Hak Suaranya di Pemilu 2024
Ilustrasi surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 yang meliputi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatig (Pileg). (Antara)

Bagikan:

PEKANBARU - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Riau dan se-Sumatra Utara (Sumut) mengajak masyarakat untuk tidak golput dan menggunakan hak suaranya saat pencoblosan Pemilu 2024 besok 14 Februari.

Mereka pun mengajak para mahasiswa memilih dan mengawal pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024 terdekat sebagai bentuk tanggung jawab generasi muda dalam menjaga demokrasi.

"Mahasiswa diharapkan tidak golput karena pemuda berperan besar sebagai penentu dalam proses demokrasi," kata

Ketua BEM Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) sekaligus Ketua BEM se-Riau, Alfikri dalam acara bertemakan 'Mahasiswa Ayo ke TPS!' dalam keterangan, Selasa 13 Februari.

Pada kesempatan yang sama, Ketua BEM Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amik (STIAMIK) Riau, Ikhsan, juga menyampaikan harapannya yang sama untuk Pemilu 2024 ini.

"Kami mengimbau kepada mahasiswa agar turut andil dalam pemilihan dan jangan sampai golput," kata Ikhsan.

Sementara dalam acara yang sama di Medan, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sumatra Utara (USU) Ibnu A Matondang menekankan pentingnya rasionalitas dalam pemilihannya serta tidak terjebak dengan perbedaan pendapat.

Ibnu mengatakan bahwa keterbelahan adalah sesuatu yang wajar, namun harus dihadapi dengan kedewasaan.

"Mahasiswa harus rasional, jangan jadikan keterbelahan itu sebagai pembeda. Jangan terjebak dengan keterbelahan," ujar Ibnu.

Presiden Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) 2023 Ahmad Dani Lubis menambahkan, adanya perbedaan di kalangan mahasiswa dalam mengkritisi dan memilih calon pemimpin wajar. Namun, dia menekankan pentingnya menciptakan suasana yang damai dan menyerukan agar para mahasiswa tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak produktif.

"Tidak perlu memperdebatkan salah satu Paslon. Tentukan saja pilihan kita, jangan berdebat dengan pilihan orang lain agar menciptakan pendewasaan," ucapnya.

Kegiatan yang digelar Senin 12 Februari ini dimaksudkan untuk mengajak para mahasiswa dan masyarakat, terutama pemilih muda, untuk datang memberikan suaranya di TPS dalam Pemilu 2024 mendatang.

Beberapa poin penting yang disampaikan pemateri antara lain mengajak masyarakat khususnya pemilih muda untuk tidak golput dan datang coblos di TPS, menciptakan suasana pemilu yang kondusif dan damai dengan menghargai dan menghormati perbedaan pilihan politik setiap individu, mengembalikan peran kampus sebagai ruang publik di tengah masyarakat dan menolak politisasi kampus untuk kepentingan politik tertentu dan memecah belah, mendukung capres-cawapres terpilih sebagai putra terbaik bangsa, mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk bijak dalam menyaring informasi terkait pemilu.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat memotivasi pemilih muda untuk berpartisipasi aktif dalam pesta demokrasi Pemilu 2024, sekaligus menciptakan suasana yang kondusif bagi penyelenggaraan pemilu yang berintegritas.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) diketahui menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024 sebesar 204.807.222 jiwa. Dari jumlah itu, 52 persen diantaranya merupakan pemilih muda.

Rinciannya, pemilih berusia 17 tahun sebanyak 0,003 persen atau sekitar 6 ribu jiwa. Kemudian pemilih dengan rentang usia 17 tahun hingga 30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa. Lalu disusul dengan Pemilih dengan 31 tahun hingga 40 tahun sebanyak 20,70 persen atau sekitar 42,395 juta jiwa.

Sementara itu partisipasi pemilih di Pemilu 2019 di Indonesia mencatat angka yang cukup tinggi. Kehadiran pemilih mencapai 158.012.506 orang, dengan persentase partisipasi sekitar 81,97 persen. Ini menandakan antusiasme yang tinggi dari masyarakat untuk terlibat dalam proses demokrasi.

Terkait