Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengakui, Jawa Tengah menjadi medan pertempuran keras saat Pemilu 2024 mendatang untuk memenangkan pasangan 03 Ganjar-Mahfud. 

Meski mengakui persiapan kali ini jauh lebih baik dari Pemilu 2019 lalu, namun dari beberapa aspek, tim pemenangan harus berhadapan dengan lawan yang kuat. 

"Ini pertempuran keras, beda lawan. Lebih gampang lima tahun yang lalu, ini berat. Kami kalah amunisi. Itu aja. Pertempuran punya infanteri, artileri dan kavaleri.

infanteri, artileri dan kavaleri kami punya. Artileri kami punya tapi tak kuat, infa kamu punya tapi terbatas. Infa kami kuat, tapi yang dibawa bayonet dan tali. Kalah, (lawan, red) bawa peluru. Kalah komandan," ujar Pacul dalam podcast Youtube Deddy Corbuzier dikutip Rabu, 7 Februari.

Deddy kemudian bertanya siapa komandan yang dimaksud. Hanya Pacul menjawabnya diplomatis bahwa sosok ini pasti sudah diketahui. 

"Kita sama-sama pahamlah," singkat Pacul. 

Lebih lanjut Pacul menegaskan kalau dirinya dan tim akan menyerah dalam pertempuran kali ini. Dirinya tak akan tolah toleh, tetap konsisten dengan perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk memenangkan dapil Jateng. 

"3 Januari sampai kesana panjang bos. Apakah Pacul mundur, no! Pertempuran berat yes. Saya gak tolah toleh, kerja," tegasnya. 

Soal strategi pertempuran, Pacul mengklaim tahu pasti apa yang dipakai lawan. Hanya saja, sebagai komandan pertempuran yang sudah berpengalaman memenangkan Jokowi di pemilu 2019 lalu, Pacul mengaku berat untuk melawan strategi lawan.

"Kita tahu bagaimana cara kerja, strategi Pak Jokowi di Jateng, kita lawan penuh dalam strategi pertempuran. Dibuktikan hasilnya, 14 Februari. Kalau kalah pasti masuk rumah sakit saya, malu lah. Kita track-track kan. Saya tanggung jawab sebagai kesatria, jadi pasti sekuat tenaga," terang dia.