Bagikan:

JAKARTA - Lebih dari 130 orang dibawa ke rumah sakit di Tokyo hingga Selasa, setelah banyak yang terpeleset dan jatuh akibat hujan salju lebat di Jepang timur, kata Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo.

Korban luka berusia 4 hingga 92 tahun dan tidak ada yang berada dalam kondisi yang mengancam jiwa, kata departemen tersebut, melansir Kyodo News 6 Februari.

Di Prefektur Kanagawa yang berdekatan, lebih dari 30 orang menderita luka-luka, sementara lebih dari 50 orang luka ringan di Prefektur Saitama.

Badan Meteorologi Jepang mencabut peringatan salju lebat di sembilan prefektur, namun hujan salju dan hujan terus berlanjut di beberapa daerah sepanjang pagi.

Sementara itu, sebagian besar ruas Jalur Chuo dan Jalur Ome yang berada di bawah layanan JR East yang sempat dihentikan sementara, kembali beroperasi pada Selasa sore.

Menurut JR East, enam kereta ekspres terjebak di stasiun selama lebih dari 10 jam semalaman, memaksa lebih dari 1.600 penumpang bermalam di dalamnya. Salah satunya dibawa ke rumah sakit karena merasa tidak sehat.

Terpisah, banyak penumpang di Stasiun Shinjuku Tokyo terlihat meminta pengembalian uang dan berpindah ke jalur kereta lain.

"Kereta sudah dibatalkan ketika saya tiba di stasiun. Negosiasi bisnis harus ditunda ke hari lain," kata seorang wanita yang berencana berangkat ke Stasiun Kofu di Prefektur Yamanashi untuk bekerja.

Sedangkan maskapai penerbangan All Nippon Airways dan Japan Airlines membatalkan sekitar 30 penerbangan domestik, sebagian besar ke atau dari bandara Haneda Tokyo.

Hingga Senin malam, Maebashi di Prefektur Gunma mencatat jumlah hujan salju tertinggi hingga 11 sentimeter, sedangkan pusat kota Tokyo dan Kota Saitama masing-masing mengalami curah salju sebesar 8 cm, menurut badan meteorologi.