Sebut Pimpinan Parpol Seperti 'Bebek yang Dikendalikan', Golkar: Mahfud Mengada-ngada
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. Foto : Runi/Man

Bagikan:

JAKARTA - Partai Golkar merespons pernyataan Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mohammad Mahfud MD yang menyebut pimpinan partai politik selain pendukungnya seperti 'Bebek yang Dikendalikan'. Golkar menilai, pernyataan Mahfud mengada-ngada. 

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menegaskan keputusan partainya mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai capres dan cawapresnya sudah berdasarkan mekanisme internal partai. 

"Kita tidak ada sesuatu seperti yang disampaikan oleh pak Mahfud, apalagi terus terang saja kalau Partai Golkar kan partai terbuka, partai yang memutuskan berbagai kebijakan melalui mekanisme rapat pimpinan nasional, yang pada saat itu diminta persetujuan kepada seluruh organisasi di internal Partai Golkar dan semua menyatakan pilihan Prabowo-Gibran merupakan pilihan yang terbaik," ujar Ace di gedung DPR, Selasa, 6 Februari.

Karena itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR itu menilai, pernyataan mantan menko Polhukam tersebut terlalu mengada-ngada jika menyebut pimpinan parpol pendukung Prabowo-Gibran seperti bebek yang dikendalikan. 

"Jadi pilihan kami tidak ada dalam konteks seperti yang disampaikan pak Mahfud, dan saya kira pernyataan tersebut menunjukkan bahwa beliau terlalu mengada ada," tegas Ace. 

Sebelumnya, Mahfud membantah menjadi petugas partai dalam kontestasi politik pada Pemilu 2024. Dia kemudian menyebut ada pasangan calon yang mengikuti kontestasi sebagai petugas oligarki atau kekuasaan. Hal itu dikatakannya merujuk pada sejumlah informasi adanya partai politik yang terpaksa berada pada sebuah koalisi.

"Tapi mari Saudara lihat, partai yang bukan mengusung kami, bukankah pimpinan partainya juga sama seperti bebek-bebek dikendalikan?" kata Mahfud MD dikutip dari acara Tabrak Prof, Senin, 5 Februari. 

Namun berbeda dengan parpol pengusungnya, Mahfud menilai, partai-partai yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki kebebasan dalam proses kontestasi Pemilu 2024. 

Menurutnya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura tak saling menyandera dalam dukungan politik tersebut.

"Tapi yang lain seperti bebek dipegang lehernya. Jalan!" kata Mahfud

"Ini (Ganjar-Mahfud MD) yang bukan petugas partai, ini petugas konstitusi. Yang lain petugas oligarki," sambungnya.