Bagikan:

NTB - Polres Lombok Tengah memastikan terus mencari pelaku penusukan hingga tewas Amaq Alus dalam bentrok antarwarga Desa Segala Anyar dengan Desa Ketare, Kecamatan Pujut. Sudah dua bulan meninggalnya korban belum juga terungkap siapa pembunuhnya.

"Bahwa kasus meninggalnya almarhum sedang kami tangani," kata Kapolres Lombok Tengah, AKBP Iwan Hidayat dalam keterangannya di Praya, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin 5 Februari, disitat Antara.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Segala Anyar melakukan aksi demo dan pemblokiran jalan di Jalur Bypass BIL Mandalika pada Minggu 4 Februari.

Massa warga demonstrasi lantaran geram Polres Lombok Tengah dinilai lambat menangkap pelaku pembunuh Amaq Alus. Hingga dua bulan peristiwa berujung tewasnya warga pada akhir Desember 2023 tersebut masih menggantung.

"Kepala Dusun dan keluarga korban sudah kami berikan penjelasan. Butuh waktu agak lama, karena ketiadaan saksi," katanya.

Dalam aksi tersebut warga melakukan pembakaran ban di semua jalur, sehingga terlihat kobaran api dan asap membumbung tinggi. Pembakaran ban ini menyebabkan kepolisian menutup Jalur Bypass Bandara- Mandalika dan melakukan perubahan jalur.

"Sementara kami alihkan arus lalulintas. Polres optimis pasti akan ungkap kejadian ini, butuh waktu," katanya.

Masyarakat juga menggelar zikir dan doa bersama di tengah-tengah jalur Bypass Mandalika.

Keluarga korban bernama Abdussyukur mengatakan, pihaknya menuntut supaya aparat kepolisian untuk menangkap pelaku penganiayaan yang telah menewaskan keluarganya.

"Kami berjanji tidak akan kembali melakukan aksi, jika pelaku pembunuhan berhasil ditangkap," katanya.

Selain itu, warga mengancam akan golput pada Pemilihan Umum 14 Februari 2024, jika pelaku belum ditangkap. "Kami sepakat tidak akan memilih. Kami akan terus melakukan blokade jalan hingga pelaku berhasil ditangkap," tandasnya.