Bagikan:

JOMBANG - Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh mengatakan persoalan bantuan sosial (bansos) memang harus diselesaikan oleh negara. Anggaran yang digunakan berasal dari negara bukan dari kantong seseorang.

Hal ini disampaikannya saat bersilaturahmi dengan warga dan tokoh masyarakat se-Jombang di Gudang New Sedulur Estu, Jombang, Jawa Timur, Minggu, 28 Januari. Atikoh awalnya menjelaskan program KTP Sakti yang dibawa pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Program Ganjar-Mahfud itu adalah yang pertama KTP Sakti. (Bentuknya, red) seperti yang ada di sana KTP-nya, seperti yang ada di ibu semua itu, yang ada di bapak semua. Tetapi fungsinya yang diupgrade, fungsinya yang ditingkatkan sehingga nanti data-datanya bisa terintegrasi, datanya benar-benar akurat,” kata Atikoh dalam sambutannya.

Program ini, sambung Atikoh, dinilai juga bakal jadi jawaban Ganjar-Mahfud menyelesaikan urusan bansos yang kerap tak tepat sasaran. Menurutnya, masalah ini harus dibereskan agar masyarakat bisa menikmati anggaran dari negara.

“Problem bansos itu problem negara, ya, karena itu adalah amanat undang-undang, itu juga pakai uang negara bukan uang pribadi ya,” tegasnya.

“Kalau ada KTP Sakti nanti data penerimanya juga jelas. Sehingga, apabila kebutuhannya lebih juga akan teranggarkan lebih,” sambung Atikoh.

Lebih lanjut, Atikoh menyebut bantuan sosial salah sasaran memang masih kerap terjadi. Salah satu contohnya dirasakan seorang anak yang tidak merasakan manfaat Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Blitar, Jawa Timur.

“Ada teman yang benar-benar membutuhkan malah tidak mendapatkan (bantuan, red). Sementara yang lebih mampu malah mendapatkan KIP,” ujarnya.

“Jadi dengan nanti dengan adanya KTP sakti hal-hal yang seperti itu bisa dihilangkan,” pungkas Atikoh.