Atikoh Jarang Ketemu Ganjar Gara-gara Kampanye Pilpres 2024
Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh (Foto: DOK VOI/Wardhany Tsa Tsia)

Bagikan:

JOMBANG - Istri capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh mengatakan dirinya jarang bertemu dengan suaminya maupun anak semata wayangnya, Alam Ganjar di masa kampanye Pilpres 2024.

Sebab, mereka sama-sama bergerak untuk memenangkan pasangan nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hal ini disampaikannya ketika bersilaturahmi dengan para santri di kawasan Tambak Rejo, Jombang, Jawa Timur pada hari ini, Minggu, 28 Januari. Awalnya, Atikoh menyampaikan permintaan maaf karena Ganjar belum bisa hadir bersama mereka.

“Tadi ada salam dari Mas Ganjar karena kebetulan posisinya ada di Medan,” kata Atikoh dalam acara tersebut.

Atikoh kemudian menyebut dia bersama Ganjar dan anaknya, Alam Ganjar kerap berbagi tugas untuk berkampanye memberikan visi misi. Sehingga, ketiganya kerap berada di tempat berbeda.

“Alam dari Palembang, saya di Jatim, Mas Ganjar ke Medan. Dan hari ini Alam di Tangerang, saya masih di Jatim, Mas Ganjar ke Yogyakarta. Kadang saya malah tahu Mas Ganjar dari sosmed sekarang pergeserannya di mana,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Atikoh mengatakan dirinya dan Alam sengaja ke berbagai tempat karena ingin tahu kondisi di lapangan. “Kalau saya cuma di rumah, saya hanya taunya permukaan,” tegasnya.

“Tetapi dengan berkontak langsung berkomunikasi langsung, bersilaturahmi langsung, saya semakin memahami bahwa permasalahan yang ada di masyarakat itu di seluruh Indonesia dipermukaannya, di general-nya hampir sama,” sambung Atikoh.

Salah satu yang jadi masalah bagi masyarakat, kata Atikoh, adalah pembagian bantuan sosial (bansos) yang tidak merata. “Tidak semua masyarakat yang membutuhkan itu mendapatkan. Karena proses pendataannya belum benar-benar akurat,” ujarnya.

Alasan inilah yang kemudian membuat Ganjar-Mahfud memiliki program kerja KTP Sakti untuk penyatuan data. “Kartunya sama, bu, tetapi memiliki fungsi yang terintegrasi, fungsi yang kompleks,” ungkap Atikoh.

“Bansos, PKH, nanti ketika pencairan cukup memakai kartu tetapi datanya itu data yg sudah diintegrasikan, data yg benar-benar riil yang ada di masyarakat,” pungkasnya.