Bagikan:

JAKARTA - Meski tidak ada korban jiwa saat bentrokan antarwarga RW 01 dengan 01 yang terjadi di kelurahan Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 28 Januari, pagi, warga sebut tawuran ini kerap terjadi sejak awal 2024.

Salah satu saksi, Lia mengatakan bentrokan antara RW 01 dengan RW 2 kerap terjadi sejak awal tahun baru 2024. Bahkan ibundanya sampai lemas setiap mendengar bunyi petasan di sekelilingnya.

“Ibu saya aja sampe lemes terus, kalau pas ada tawuran. Udah beberapa kali, dari tahun baru. Udah sering,” kata Lia saat ditemui VOI, Minggu, 28 Januari.

Ia menyebut, aksi ini dasarnya adalah saling ejek. Kemudian mereka tawuran dengan melempar batu dan kembang api.

Kendati demikian, ada hal yang disesalinya Lia saat pembubaran bentrokan tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian membubarkan seharusnya menembakan gas air tidak mengarah ke warga, karena berdampak ke pemukiman dan bayi di sekitarnya.

“Tolong lah kalau mau nembakin gas air mata, jangan pas banget di warga lah. Di sini kan masih banyak bayi, banyak lansia. Walaupun di sini ruangan terbuka, tapi kan itu ke perumahan,” katanya

Sebelumnya diberitakan, bentrokan antarwarga RW 01 dengan RW 02 di kelurahan Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur terjadi pada Minggu, 28 Januari, pagi.

Kendati demikian, tak satu pun warga yang terlibat dalam aksi itu diamankan polisi.

“Enggak ada (yang diamankan),” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi, Minggu, 28 Januari.

Nicolas menjelaskan pemicu aksi itu diduga karena saling ejek warga RW 01 dan RW 02 di Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Jakarta Timur.

Tak terima dengan ejekan itu, kedua belah pihak akhirnya saling serang dengan menggunakan batu dan kembang api.

“Pemicu terjadinya tawuran ini karena adanya saling ejek anak muda dari kedua belah pihak disertai dengan pembakaran kembang api,” ucapnya.

Polisi yang menerima informasi itu langsung ke tempat kejadian perkara (TKP). Setibanya di lokasi, pihaknya mencoba melerai, namun ada dua anggota polri terkena lemparan batu.

“Enggak ada (warga yang luka). Justru yang kena lempar anggota Polri yang melerai,” ucapnya.