Bagikan:

BIAK - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Biak Numfor di Papua sebagai pusat penelitian Hyperbaric Chamber di Indonesia.

Hyperbaric Chamber diketahui salah satu terapi pengobatan memakai oksigen yang lebih besar dari tekanan udara normal.

"Penetapan pusat penelitian Hyperbaric Chamber RSUD Biak sudah dilakukan bertepatan dengan Sail Teluk Cenderawasih Biak 2023," ujar Direktur RSUD Biak dr Ricardo Mayor di Biak, Selasa 23 Januari, disitat Antara.

Ricardo mengatakan Hyperbaric Chamber RSUD Biak sudah berhasil mengobati warga Biak yaitu pasien buta atau tidak bisa melihat akibat keracunan minuman beralkohol atau minuman keras. Pasien tersebut diterapi dengan Hyperbaric Chamber dan hasilnya mata pasien bisa melihat alias sembuh.

"Ya ini mungkin satu-satunya di dunia, Hyperbaric Chamber RSUD dapat menyembuhkan pasien buta akibat keracunan alkohol, dapat melihat," katanya.

Ia mengatakan terapi Hiperbarik oksigen adalah modalitas pengobatan, dimana seseorang bernafas 100 persen oksigen dalam ruangan dengan tekanan atmosfer yang meningkat.

Terapi oksigen ini, lanjut dia, dengan cara memberikan oksigen murni di dalam ruangan khusus yang bertekanan udara tinggi untuk dihirup oleh pasien. Terapi oksigen Hiperbarik, lanjut dia, hanya dilakukan di ruangan khusus yang dapat meningkatkan tekanan udara hingga tiga kali tekanan atmosfer normal.

"Peningkatan tekanan udara di dalam ruangan Hiperbarik ini menyebabkan paru-paru pasien akan menyerap oksigen lebih banyak dari biasanya, sehingga dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit," tandasnya.