Megawati Ultah ke-77, Ganjar Rayakan dengan Tumpengan di Salatiga
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama capres Ganjar Pranowo di HUT ke-51 PDIP, di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu 10 Januari. (ANTARA FOTO-M Risyal Hidayat)

Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo merayakan ulang tahun (ultah) ke-77 Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bersama dengan relawan di Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Selasa 23 Januari.

Menurut dia, para relawan dan panitia acara telah menyiapkan tiga tumpeng untuk dipersembahkan kepada Megawati.

"Dari panitia lokal tadi menyiapkan tiga tumpeng yang dipersembahkan untuk Bu Mega dan kita memberikan doa kepada beliau panjang umur dan sehat selalu," kata Ganjar usai bertemu dengan TPD Jateng, TPC Salatiga, dan relawan di Gedung Korpri Sidomukti, Kota Salatiga.

Sebelum bertolak ke Salatiga, Ganjar Pranowo juga telah mengucapkan selamat ulang tahun kepada Megawati melalui akun instagramnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan ulang tahun Presiden ke-5 RI itu dirayakan secara sederhana dengan dihadiri oleh orang-orang terdekatnya saja.

"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun Ibu Megawati diadakan secara sederhana dan dihadiri oleh keluarga dan sahabat dekat beliau," kata Hasto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, seluruh kader PDIP di berbagai daerah juga merayakan ulang tahun Megawati dengan kegiatan kebudayaan. Para koleganya juga akan membagikan tumpeng untuk masyarakat hingga melakukan penanaman pohon.

Tak hanya itu, Hasto mengatakan para kader juga mengirim banyak video ucapan ulang tahun ke Megawati melalui dirinya. Berbagai video ucapan itu akan ditayangkan dalam kanal YouTube Badan Kebudayaan Partai.​​​​​​​

Hasto pun mengingatkan peran Megawati dalam menjaga demokrasi Indonesia dan menyinggung soal isu perpanjangan masa jabatan tiga periode yang sempat digaungkan oleh orang-orang dekat Presiden Joko Widodo.​​​​​​​

Hasto menegaskan bahwa Megawati berani menolak permintaan perpanjangan masa jabatan itu meski membawa konsekuensi pada ajang Pemilu 2024.

Ia ingin ketokohan Megawati dalam menjaga amanat konstitusi bisa dijadikan contoh.

"Dengan meneladani perjuangan beliau maka berbagai intimidasi yang terjadi saat ini, justru menjadi pupuk semangat untuk semakin kokoh di dalam mewujudkan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi di dalam menentukan pemimpin," ujar Hasto.