KEPRI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batam sedang mencari solusi terkait 15 tempat pemungutan suara (TPS) di Batam berada dalam zona blankspot atau tanpa jaringan internet.
Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan Internal KPU Kota Batam Bosar Hasibuan mengatakan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta beberapa perusahaan jasa penyedia layanan internet untuk mencari solusi akses telekomunikasi bagi TPS di zona blankspot.
Hal tersebut perlu dilakukan mengingat saat melakukan rekapitulasi dan pelaporan hasil pemungutan suara Pemilu 2024 menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) yang memerlukan akses internet.
"Pada saat hari H pemungutan suara nanti kita akan menggunakan aplikasi Sirekap, jadi kertas pleno akan langsung terekap dan bisa langsung terbaca oleh sistem itu," ujar Bosar di Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin 22 Januari, disitat Antara.
BACA JUGA:
Sebagai langkah antisipasi lainnya, KPU Kota Batam juga menyediakan alat cetak (printer) dan pemindai (scanner) di TPS tersebut untuk melakukan perekapan suara.
Koordinator Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi KPU Kota Batam Adri Wislawawan menambahkan berdasarkan pemetaan awal menurut laporan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), data TPS blankspot se-Kota Batam sebanyak 69 titik.
"Monitoring ke sembilan TPS Batu Merah tidak ada blankspot dan tersisa 60 TPS. Dari 60 titik TPS ini kami sampaikan ke Diskominfo Kota Batam untuk konfirmasi, kemudian kami lakukan survei langsung ke titik koordinat 60 TPS itu," ujar Adri.
Ia menyebutkan dari hasil survei KPU Kota Batam, sebanyak 45 dari 60 TPS itu ternyata memiliki akses internet, sehingga tersisa 15 TPS yang berada di zona blankspot.