Bagikan:

JAKARTA - Presiden Isaac Herzog mengatakan Israel saat ini tidak bisa memikirkan perundingan damai dengan Palestina, kehilangan kepercayaan kepada proses mencapainya, lantaran teror yang diagung-agungkan.

Itu disampaikan Presiden Herzog saat berbicara dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dengan membawa foto Kfir Bibas, bayi berusia satu tahun yang saat ini masih dalam penyanderaan di Gaza.

"Tidak ada orang waras yang mau memikirkan solusi tepat dari perjanjian perdamaian," katanya, melansir The Times of Israel 18 Januari.

"Semua orang ingin tahu bahwa dia tidak akan diserang dengan cara yang sama dari utara, selatan, atau timur," lanjutnya.

"Israel kehilangan kepercayaan terhadap proses perdamaian, karena mereka melihat teror diagung-agungkan oleh tetangga kita," tandas Presiden Herzog.

Lebih jauh, Presiden Herzog menekankan, "perang bukan hanya antara Israel dan Hamas."

"Dunia harus menghadapinya secara langsung: Ada sebuah kerajaan kejahatan yang berasal dari Iran," ujarnya, seraya menambahkan bahwa aktivitas semacam itu akan "merusak proses perdamaian dan stabilitas apa pun di dunia."

Presiden Herzog juga mengatakan, kelompok Hamas harus dibasmi untuk "memungkinkan masa depan yang lebih baik bagi warga Palestina yang merupakan tetangga kita."

Dia melanjutkan dengan mengatakan, Israel juga berjuang untuk seluruh dunia bebas, dan Eropa serta Amerika Serikat adalah negara berikutnya.

Ketika ditanya tentang hari setelah perang, Presiden Herzog mengatakan dia membayangkan sebuah "koalisi negara-negara yang bersedia berkomitmen untuk membangun kembali Gaza", dengan cara yang memungkinkan keselamatan warga Israel dan Palestina, dan masa depan yang berbeda untuk Gaza.

Dia mengatakan koalisi akan terdiri dari "kekuatan Barat yang kuat, kekuatan regional yang kuat," melalui dialog dengan warga Gaza dan Otoritas Palestina.