Bagikan:

JAKARTA - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ali Masykur Musa menanggapi pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, yang menyerukan agar warga Nahdliyin tidak ikut mendukung calon presiden yang didukung oleh orang berseberangan dengan NU, seperti Abu Bakar Ba'asyir. Ba'asyir mendukung pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. 

Ali Masykur Musa yang juga Ketua Umum PP ISNU itu menjelaskan, setiap warga negara berhak menjatuhkan pilihan masing-masing. Namun, mayoritas NU yang ada di Indonesia harus memilih sosok yang sejalan dengan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, UUD 1945. 

Menurutnya, capres dan cawapres yang pas dengan empat pilar tersebut adalah Paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Alasan itulah yang mendasari Ali bergabung di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. 

"Tentu kita harus liat track record beliau-beliau siapa, dalam konteks negara kebangsaan ini. Kita masih ingat beberapa tahun yang lalu terorisme ada dimana-mana, jadi kami mayoritas khususnya saya ya dari keluarga besar Nahdlatul Ulama sangat happy, sangat pas kalau menjatuhkan pilihannya kepada pak Prabowo, mas Gibran," ujar Ali Masykur di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 17 Januari.

Menurut Ali, apabila ada pihak yang bersebrangan dengan empat pilar itu bergabung di paslon tertentu, maka calon tersebut tidak pas untuk dipilih. Dalam hal ini Ba'asyir telah menjatuhkan dukungannya ke pasangan AMIN. a

"Kalau ada yang lain yang memiliki latar belakang, yang masih mempertanyakan NKRI, kok ke 01, itu tidak sejalan dengan komitmen kebangsaan bahwa negara pancasila adalah muahadah wathaniah. Sebuah kesepakatan bangsa Indonesia adalah negara pancasila. Jadi kelompok lain yang masih menghendaki mendiskusikan pancasila tidak pas untuk dipilih di negeri Indonesia ini," kata Ali. 

Sebelumnya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyerukan agar warga NU tidak ikut mendukung calon yang didukung oleh orang berseberangan dengan NU seperti Abu Bakar Ba'asyir. Ia berharap warga NU memilih calon yang sesuai dengan kaidah ke-NU-an pada 14 Februari mendatang. 

Menurut Gus Ipul calon presiden yang dipilih juga harus benar-benar mencerminkan cara berpikir dan bermazhab ahlussunah wal jama'ah.

"Pastikan bahwa paslon yang kita pilih itu sesuai dengan cara bermazhab dan berpikirnya NU. Pilih dan pilah semua info yang ada, agar kita tidak tersesat karena berita-berita hoaks," ujar Gus Ipul di Pasuruan, Jawa Timur, Selasa, 16 Januari 

Gus Ipul berharap warga NU bisa mengetahui secara pasti calon mana yang seiring sejalan dengan kepentingan Indonesia dan kepentingan NU.

"Jangan kita mendukung pasangan yang didukung oleh orang-orang yang berseberangan dengan cara berpikirnya orang NU. Seperti calon yang didukung Abu Bakar Ba'asyir misalnya, apalagi ada Amien Raisnya juga," katanya.