Bagikan:

JAKARTA - Titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (kaltim) turun drastis. Pasalnya, dari 95 titik pada Kamis, 11 Januari menjadi 8 titik panas pada Jumat,12 Januari.

"Sebanyak delapan titik panas ini terpantau sepanjang Jumat kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu.

Informasi sebaran titik panas ini pun sudah disampaikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.

Terjadinya penurunan jumlah titik panas karena beberapa sebab, antara lain karena curah hujan yang dapat mematikan peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kemudian karena kesadaran masyarakat tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.

Ia menjelaskan, saat ini memang masuk musim hujan, namun masih ada sejumlah kawasan yang tidak terjadi hujan dalam beberapa hari yang bisa menyebabkan daun dan ranting di hutan maupun lahan yang mengering, sehingga mudah terbakar.

Sementara sehari sebelumnya yang terdeteksi 95 titik panas, tersebar di tiga kabupaten, yakni Kutai Timur (78), Kutai Kartanegara (14), dan Kabupaten Berau (3) titik panas dengan rata-rata memiliki tingkat kepercayaan menengah.

Sedangkan delapan titik panas yang terdeteksi kemarin, katanya, juga tersebar di tiga kabupaten yakni Kabupaten Kutai Barat (1), Kutai Timur (5), dan Kabupaten Kutai Kartanegara (2) titik.

Rinciannya adalah satu titik di Kutai Barat berada di Kecamatan Nyuatan, lima titik di Kutai Timur tersebar pada tiga kecamatan yaitu Kecamatan Bengalon dua, Kaubun dua, dan Kecamatan Kongbeng satu titik.

"Untuk dua titik di Kutai Kartanegara berada di dua kecamatan, yakni Muara Badak dan Samboja. Delapan titik panas yang terdeteksi kemarin semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan.