KALTIM - Koordinator Bidang Data Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida mengatakan meski telah masuk musim hujan, potensi karhutla masih tinggi di Kalimantan Timur (Kaltim). Salah satunya yang memicu intensitas hujan rendah menyebabkan daun dan ranting mengering mudah terbakar.
Dia mengatakan sebanyak 31 titik panas muncul di Kaltim kemarin. Titik panas sebanyak ini mengalami kenaikan dibanding sehari sebelumnya Selasa, 19 Desember yang terpantau 22 titik.
"Sebanyak 31 titik panas yang terpantau kemarin tersebar di empat kabupaten," ujar Diyan di Balikpapan, Kaltim, Kamis 21 Desember, disitat Antara.
Dian menjelaskan, 31 titik panas di Kaltim kemarin terdapat di empat kabupaten, yakni Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, dan Kabupaten Berau.
Dari jumlah titik panas itu, terbanyak terdapat di Kabupaten Berau berjumlah 21 titik.
Adapun rinciannya per kecamatan untuk 31 titik panas pada Rabu 20 Desember kemarin, di antaranya di Kutai Barat yang terdeteksi dua titik, keduanya berada di Kecamatan Bongan.
Kemudian, di Kabupaten Kutai Timur ada tujuh titik, semuanya berada di Kecamatan Bengalon, dan di Kutai Kartanegara berada di Kecamatan Muara Wis.
"Di Kabupaten Berau yang terdeteksi 21 titik panas, tersebar di tujuh kecamatan yakni Gunung Tabur (1), Pulau Derawan (1), Sambaliung (10), Segah (6), Tabalar (1), Talisayan (1), dan Kecamatan Teluk Batur satu titik," sambung Diyan.
BACA JUGA:
Dia pun mengimbau seluruh elemen masyarakat membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat antara lain tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak melakukan pembakaran saat membersihkan atau membuka lahan, karena daun dan ranting kering rawan menyebarkan kebakaran lebih luas.