JAKARTA - Jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kecenderungan penurunan dalam tiga hari.
Adapun terhitung sejak Rabu 1 November ada 298 titik terpantau 298 titik, Kamis, 2 November turun drastis menjadi 66 titik, dan Jumat, 3 November naik sedikit menjadi 86 titik.
Penurunan jumlah titik panas ini akibat beberapa hal, seperti karena intensitas hujan yang mulai sering terjadi di sejumlah wilayah Kaltim, kemudian karena tingkat kesadaran warga dalam menjaga lingkungan.
"Jumlah 86 titik panas pada Jumat kemarin, terpantau mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida mengutip Antara.
Sebanyak 86 titik panas yang merupakan indikator awal kebakaran hutan dan lahan itu terpantau di enam kabupaten yakni di Kabupaten Paser ada sembilan titik, Penajam Paser Utara (3), Kutai Barat (21), Kutai Timur (41), Kutai Kartanegara (6), dan Kabupaten Berau juga (6) titik.
BACA JUGA:
Sedangkan sehari sebelumnya, Kamis, 2 November yang terpantau 66 titik panas, juga tersebar di enam kabupaten yakni Paser (4), Penajam Paser Utara (1), Kutai Timur (26), Kutai Kartanegara (7), Berau (27), dan Kabupaten Mahakam Ulu (1) titik panas.
Ia menyatakan, informasi terkini mengenai sebaran titik panas itu telah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi dan kabupaten masing-masing agar dapat ditindaklanjuti.
Diyan juga meminta kepada warga membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan, antara lain dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan dan tidak melakukan pembakaran untuk membuka atau membersihkan lahan.