Bappenas Sebut <i>Herd Immunity</i> Baru akan Tercipta di 2022, sebelum Itu Harus <i>Ngapain</i>?
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa memproyeksikan Indonesia dapat mencapai kekebalan komunal atau herd immunity pada Maret tahun depan sejak penyuntikan vaksin COVID-19 pertama dilakukan pada Januari 2021 lalu.

"Mudah-mudahan apabila tidak ada aral melintang selama 15 bulan ke depan hitungan kita, Indonesia akan mencapai herd immunity pada bulan Maret tahun depan. Insyaallah mudah-mudahan itu bisa kita sukseskan," katanya dalam acara konferensi pers virtual, Senin, 22 Februari.

Kata Suharso, proyeksi itu didasarkan oleh perhitungan secara matang yang dilakukan oleh Bappenas. Salah satunya dengan menghitung  kesediaan vaksin COVID-19 sendiri.

"Setidak-tidaknya berdasarkan jumlah hitungan dari vaksin yang sudah confirm sekitar 428 juta lebih. Vaksin yang sudah di-confirm itu untuk disuntikan kepada 180 juta penduduk Indonesia yang di atas usia 18 tahun," jelasnya.

Kemudian, Suharso menjelaskan, Bappenas juga bersinergi bersama sejumlah pakar yang terdiri dari ahli epidemiologi, ahli imunologi dan stakeholders lainnya. Menurutnya, kolaborasi ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pelaksanaan vaksinasi di berbagai wilayah Indonesia.

"Kita ingin mengejar setidak-tidaknya 40 persen dari 182 juta itu di suntik divaksinasi lebih cepat. Kalau berdasarkan jumlah vaksin itu akan kita capai kira-kira di bulan September. Tapi mudah-mudahan kita bisa lebih cepat dari itu," jelasnya.

Tak hanya itu, kata Suharso, Bappenas juga aktif mengimbau masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat manfaat vaksinasi dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Kita bisa meng-hammering, memalu, memukul dia (COVID-19) supaya turun laju pertambahan kasus (positif-nya). Tetapi tetap menegakan disiplin protokol kesehatan. Kita tetap harus jaga jarak, pakai masker, cuci tangan itu harus, menghindari kerumunan dan kalau tidak perlu-perlu banget mobilitas itu diturunkan," katanya.