SAMARINDA - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, menjanjikan Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur masuk dalam daftar 40 kota maju yang diusung setara Jakarta.
"Hari ini saya berkesempatan menyapa masyarakat Samarinda dan juga mengemukakan gagasan untuk melakukan pemerataan pembangunan," kata Anies di Samarinda dilansir ANTARA, Kamis, 11 Januari.
Ia berkomitmen jika terpilih menjadi presiden, akan menjadikan Kota Samarinda sebagai penggerak perekonomian.
"Pemerataan pembangunan, bukan saja satu kota diinvestasikan dibangun, tapi kami dorong untuk bisa membangun 40 kota setara ibu kota Indonesia. Nah, di Kalimantan Timur, salah satu yang diusung kota Samarinda," ujar Anies.
Anies menerangkan, infrastruktur dasar seperti air bersih, pengendalian banjir, dan pengolahan sampah menjadi prioritasnya untuk Samarinda.
"Di sini sering terjadi luapan air sungai yang luar biasa, Sungai Mahakam, yang menimbulkan banjir yang sangat membebani," tuturnya.
Terkait dengan sistem pengolahan sampah, infrastruktur dasar kota di Samarinda dijanjikan Anies ditingkatkan.
Anies mengaku memiliki kenangan tersendiri dengan Samarinda, sejak ia masih menjadi mahasiswa dan mengadakan pelatihan dengan anak-anak muda Kalimantan Timur.
"Ketika saya sampai ke Samarinda, mengingatkan saya tahun 1994, saat menggelar kegiatan pelatihan. Pesertanya ada yang datang empat hari lamanya untuk sampai ke lokasi ini," kenangnya.
BACA JUGA:
Anies mengatakan, ia menyaksikan dari dekat apa yang disebut dengan ketimpangan, ketika ia melihat anak-anak yang kondisi kesehatannya tidak sehat, di saat yang bersamaan di belakangnya ada tongkang batubara yang lewat.
"Kita tidak ingin ketimpangan itu dibiarkan terus-menerus, kita melihat ini harus diselesaikan," katanya.
Anies kembali ke Samarinda untuk mengajak warga di Kaltim untuk bersama-sama melakukan perubahan sehingga ketimpangan ini bisa diselesaikan.
Anies juga mengenakan kaos bertuliskan "tak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran", yang merupakan salah satu kutipan dari Bung Hatta, salah satu tokoh proklamator Indonesia.
"Saya sengaja pakai kaos ini, karena saya ingin mengingatkan kita semua bahwa kejujuran itu adalah harta yang paling berharga, dan kita harus menjaga kejujuran itu dalam berpolitik, dalam berbangsa, dan dalam bernegara," ungkapnya.