JAKARTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur menggelar simulasi pencoblosan pemilu di lapangan olahraga yang ada di dalam area Lapas pada Rabu, 10 Januari.
Simulasi dilakukan untuk mengetahui kesiapan Lapas dan Rutan di Jakarta menjelang Pemilu 2024. Pasalnya, jumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana di Jakarta mencapai belasan ribu orang.
"Data yang ada pada kami jumlah pemilih di tanggal 14 Februari nanti adalah 14.762 orang. Jumlah itu tersebar di 8 Lapas dan Rutan dan 1 LPKA di Jakarta," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham DKI Jakarta, Ibnu Chuldun kepada wartawan, Rabu, 10 Januari.
Ibnu menjelaskan, jumlah total TPS di dalam Lapas, Rutan dan LPKA di Jakarta sebanyak 56 TPS. Simulasi pemilu tahun 2024 ini dilakukan di Lapas Kelas 1 Cipinang.
"Kali ini simulasinya di Lapas Cipinang, dan akan sama pelaksanaannya di lapas rutan lain ya di DKI Jakarta. Demikian juga di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak)," katanya.
Sementara Inspektorat Wilayah III, Iwan Santoso menambahkan, simulasi pencoblosan pemilu tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:
"Kalau dulu TPS itu ada di blok, sekarang itu kami di lapangan. Semua bisa menyaksikan, artinya tidak ada intervensi pihak manapun. Jangan ragukan kami dan netralitas pasti akan terjaga. Kami sudah mendeklarasikan bahwa kami akan (bersikap) netral dalam pemilu tahun 2024 yang akan datang," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham DKI Jakarta, Ibnu Chuldun membentuk satuan tugas (Satgas) netralitas ASN pada Pemilu 2024. Nantinya, satgas tersebut akan memantau dan menindak para ASN yang terlibat kampanye politik.
"Satgas ini merupakan salah satu upaya kami, bagaimana kita bisa menjamin seluruh ASN dan PPNPN di lingkungan Kanwil DKI Jakarta yang jumlahnya 4 ribu lebih, itu betul - betul bersikap netral pada pemilu 2024," kata Ibnu kepada wartawan, Rabu, 10 Januari.