JAKARTA - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengangkat Menteri Pendidikan, Gabriel Attal yang berusia 34 tahun sebagai Perdana Menteri barunya pada Selasa, 9 Januari.
Pengangkatan ini dilakukan usai Perdana Menteri Elisabeth Borne mengundurkan diri sehari sebelumnya. PM Gabriel Attal diberikan amanat untuk membentuk dan merombak pemerintahan yang ada di Prancis jelang Olimpiade Paris yang akan digelar pada bulan Juli – Agustus.
Di Prancis, PM memimpin pemerintahan dan diangkat oleh presiden, meski PM tidak dapat langsung diberhentikan oleh pemimpin eksekutif tersebut. Gabriel Attal sudah berpolitik sejak umur 17 tahun dengan bergabung dalam partai sosialis. Attal kemudian ditunjuk sebagai Menteri junior di Kementerian Keuangan di tahun 2018 dan semakin terkenal dalam politik Prancis setelah ditunjuk sebagai juru bicara pemerintah selama pandemic COVID-19.
Dan di tahun 2023 lalu, Gabriel Attal dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan membuat kebijakan yang dinilai sebagai anti-Islam. Diketahui saat menjadi Menteri Pendidikan, Attal sempat melarang pakaian abaya muslim di dalam ruang kelas, karena menurutnya pakaian yang umumnya dikenakan oleh umat islam tersebut dianggap sebagai suatu ujian terhadap prinsip sekularisme di sekolah negeri Prancis.
Gabriel Attal juga secara terbuka melalui salah satu stasiun TV Prancis telah mengakui dan menyatakan diri sebagai gay. Attal juga bercerita jika ia pernah mengalami perundungan melalui blog pada masa-masa awal revolusi internet saat menempuh Pendidikan di salah satu sekolah swasta bergengsi di Paris, termasuk pelecehan homofobik. Simak videonya berikut ini.