JAKARTA - Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menegaskan tak akan mempertanyakan isu pertahanan yang tak bisa dibuka ke publik. Dia hanya meminta capres nomor urut dua, Prabowo Subianto yang juga menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) memaparkan data umum.
Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut data pertahanan tak bisa dibuka sembarangan seperti toko kelontong. Ganjar menekankan data yang diminta adalah data umum, yang salah satunya adalah Minimum Essential Force (MEF) atau capaian minimum TNI.
“(Yang ditanyakan, red) hanya berapa persen, benar enggak begini, hanya itu saja. Tapi, larinya malah kemana-mana. Enggak, saya enggak bongkar-bongkar (rahasia, red),” kata Ganjar kepada wartawan di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa, 9 Januari.
Ganjar mengatakan data yang dia tanyakan harusnya bisa diakses oleh publik. Tapi, karena tak ketemu saat mencarinya di situs Kementerian Pertahanan (Kemenhan) maka dia memilih bertanya langsung dalam debat.
“Justru kemarin itu kita ingin membuka. Maka kalau ada yang mengatakan tidak mengedukasi, saya mengedukasi. ‘Eh, kita tidak punya buku putih pertahanan, lho’,” tegasnya.
“Dan di seluruh dunia ada (buku putih pertahanan, red),” sambung eks Gubernur Jawa Tengah tersebut.
Lagipula, Ganjar sebenarnya tak berharap Prabowo menjawab panjang lebar termasuk mengajaknya berbincang di ruang gelap. Ia menilai lebih patut Ketua Umum Partai Gerindra itu mengakui kekurangannya dan berjanji akan memperbaikinya.
“Jadi tidak ada interest pribadi. Saya bicara pada kebijakan dan data (yang dibuka, red) bukan data-data yang dirahasiakan,” ujar kader PDIP tersebut.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menekankan data pertahanan termasuk soal alutsista tidak dapat dibuka seperti toko kelontong. Tujuannya agar strategi negara tidak ketahuan.
“Nggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong, nggak bisa, nggak bisa, ya," kata Joko Widodo di sela kunjungan kerja di Serang, Banten, dilansir dari Antara, Senin, 8 Januari.
Anies dalam debat ketiga bertema pertahanan dan keamanan yang diselenggarakan KPU minta Prabowo sebagai Menteri Pertahanan membuka terang sejumlah data. Hal yang sama juga disampaikan Ganjar yang kompak bersama eks Gubernur DKI Jakarta itu melempar pembelian alutsista bekas.