Bagikan:

JAKARTA - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto mengungkap sejumlah strategi untuk memperkuat kerjasama Indonesia dalam hubungan internasional. Utamanya menjadikan Indonesia menjadi pemimpin dunia selatan.

Menurut Prabowo, dalam hubungan internasional yang utama bagi Indonesia adalah kepentingan geopolitik dan kepentingan ekonomi.

"Karena itu, yang utama adalah kita harus memperkuat ekonomi dalam negeri Indonesia, kita harus menjaga kekayaan kita, kita harus mengelola kekayaan kita, kita harus hilirisasi supaya nilai tambah berpuluh-puluh kali naik. Kita kumpulkan kekuatan aset-aset dan keuangan kita, kita sejahterakan rakyat kita, baru kita disegani didengar oleh semua negara, terutama negara-negara selatan," ujar Prabowo dalam sesi kedua debat capres yang digelar KPU di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 Januari.

Menteri Pertahanan itu mengklaim, saat ini Indonesia sudah menjadi negara panutan bagi negara-negara Afrika. Prabowo bilang, begitu banyak negara di Afrika sekarang melihat ke Indonesia, datang dan minta belajar.

"Karena kita dianggap negara selatan yang cukup berhasil, inflasi rendah, pertumbuhan masih ada, neraca perdagangan bagus, surplus perdagangan mungkin 5 tahun berturut-turut kita sekarang jadi panutan," katanya.

"Jadi leadership kita di dunia, di hubungan internasional akan tercermin dan ter-impact oleh keberhasilan kita mengelola kekayaan kita, menghilangkan kemiskinan di negara kita, rakyat kita meraih teknologi menjadi negara industri, itu yang akan membuat kita memimpin dunia selatan," sambung Prabowo.