JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai Polri berhasil mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 di Indonesia sehingga secara umum berlangsung aman dan damai.
"IPW menyoroti pengamanan Nataru oleh Kepolisian itu berhasil karena tidak ada gangguan keamanan berarti yang signifikan, terutama gangguan dalam beribadah,” kata Sugeng dalam keteranganya, dikutip dari Antara, Sabtu 6 Januari.
Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak lepas dari upaya dan kemampuan jajaran kepolisian dalam memitigasi potensi gangguan keamanan di Tanah Air.
Ia menyebutkan sejumlah upaya yang dilakukan Polri dalam menjaga perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 berjalan aman dan damai.
Upaya pertama, yaitu penyisiran oleh Densus 88 antiteror yang dilakukan jauh-jauh hari sebelum memasuki bulan Desember, serta intensitas penangkapan sejumlah terduga teroris di seluruh wilayah Indonesia.
“Semua disisir itu, di Jawa Tengah serta daerah lain itu sudah dideteksi oleh Polri bahwa kelompok kelompok yang ditangkap ini, berpotensi melakukan gangguan keamanan, mungkin serangan fisik kepada tempat beribadah,” kata dia.
Upaya lainnya, kata dia, adalah tindakan jemput bola yang dilakukan pimpinan Polri dengan turun langsung ke tempat-tempat ibadah untuk memastikan pelaksanaan perayaan berlangsung aman.
“Itu ada perintah turun langsung mendatangi tempat-tempat beribadah, menyapa, berkoordinasi dengan aparat pengamanan daerah. Intelijennya berjalan dengan baik,” katanya.
BACA JUGA:
Selain berhasil menjaga perayaan Natal, dia pun menilai penurunan kecelakaan lalu lintas selama Natal dan Tahun Baru 2024 juga tidak terlepas dari peran Polri.
Dalam pandangannya, koordinasi yang baik antara Polri dan pemangku kepentingan terkait menjadi kunci suksesnya Operasi Lilin 2023, ditambah lagi dengan semakin modernnya peralatan Polri, sehingga mampu mencegah munculnya gangguan.
"Berdasarkan data Polri pada Nataru 2023/2024, tepatnya sejak 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas sebesar 12 persen dengan jumlah sebanyak 3.412 kejadian," ujarnya.