JAKARTA - Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama menyoroti peristiwa kecelakaan kereta api KA Turangga dengan KA Bandung Raya yang terjadi di jalur petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Suryadi mengingatkan pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan, kecelakaan tersebut merupakan yang terbesar kedua dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan.
Setelah beberapa bulan lalu terjadi kecelakaan antara Kereta Api Argo Semeru dan Kereta Api Argo Wilis di Yogyakarta.
Dia memberi peringatan kepada pemerintah agar jangan terlalu sombong dengan beroperasinya kereta cepat Jakarta-Bandung. Menurutnya, hal itu bukanlah acuan kesuksesan pemerintah di sektor kereta api.
"Fraksi PKS memberikan peringatan keras kepada Pemerintah agar jangan terlalu jumawa dengan beroperasinya kereta cepat Whoosh. Sebab beroperasinya kereta cepat Whoosh bukan tanda suksesnya Pemerintah di sektor perkeretaapian, karena masih ada utang jumbo yang harus dibayar," ujar Suryadi kepada wartawan, Jumat, 5 Januari.
Legislator PKS Dapil NTB 1 ini mengatakan, kereta konvensional juga masih perlu perhatian dan anggaran. Sebab kata dia, mayoritas pengguna kereta api masih menggunakan kereta api biasa.
Dengan kejadian tersebut, Suryadi yang duduk di komisi bidang perhubungan itu meminta agar pihak-pihak terkait segera mengusut tuntas penyebab terjadinya kecelakaan pagi ini. Serta melaporkan secara transparan kepada masyarakat.
"Fraksi PKS meminta agar Pemerintah dan PT. KAI meningkatkan kembali layanan kereta api dan menerapkan zero accident di sektor perkeretapian," tegas Suryadi.
BACA JUGA:
Wakil Sekretaris Fraksi PKS DPR ini juga menyampaikan duka cita sekaligus keprihatinannya pada peristiwa kecelakaan yang melibatkan dua kereta tersebut.
"Fraksi PKS menyatakan turut berduka cita atas kejadian kecelakaan kereta api ini yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa," ungkap pria yang akrab disapa SJP ini.