Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan semua pihak harus menjaga jalannya Pemilu 2024, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU diminta bertugas sesuai dengan aturan dan menjaga netralitas.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Konsolidasi Nasional (Konsolnas) Kesiapan Pemilu 2024. Awalnya presiden mengingatkan tak boleh ada keteledoran dalam pelaksanaan pesta demokrasi apalagi di era digital seperti sekarang.

“Saya ingin mengingatkan kita berada di era yang serba digital. Sedikit saja ada ketidakcermatan langsung mengganggu kepercayaan masyarakat. Hal semacam ini tidak boleh terjadi,” kata Jokowi seperti ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu, 30 Desember.

Jokowi mengingatkan perlunya pemilu dijaga untuk berjalan lurus dan adil. Netralitas juga harus dinjunjung aparat penegak hukum dan aparatur sipil negara (ASN).

“Kemudian, KPU juga betul-betul netral. Tidak memihak. Tidak memihak,” tegasnya.

“Bertindak sesuai aturan saja, KPU bisa dicurigai. Ya, kan? Apalagi KPU mencoba melenceng dari aturan. Ini yang harus kita jaga bersama-sama jangan sampai terjadi (karena, red) ini bahaya bagi KPU dan legitimasi pemilu kita,” sambung Jokowi.

Presiden meminta KPU memastikan tiap warga negara yang punya hak pilih bisa menggunakannya dengan baik tanpa diskriminasi. “Layani mereka semua ini,” ujar Jokowi.

 

Selain itu, KPU juga disebut Jokowi punya tugas untuk memberikan pendidikan politik secara masif. Bukan hanya soal tahapan pemilu, tapi mereka juga diminta mengajak masyarakat jadi pemilih cerdas.

“Kita harus mengajak para pemilih menjadi pemilih yang cerdas. Jangan percayai yang namanya hoaks apalagi yang bisa menyulut konflik dan perpecahan,” kata Jokowi.

“Pendidikan politi harus dilakukan secara masih tidak saja mengedukasi tentang tahapan pemilu tapi juga mengajak masyarakat menjadi pemilih cerdas,” pungkasnya.