JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin mengungkapkan tiga tip agar pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) mampu mendominasi debat dan memengaruhi preferensi publik untuk memilih dalam Pilpres 2024.
Ujang menjelaskan tip pertama adalah penguasaan materi yang sesuai dengan tema sehingga penyampaian segala gagasan terkait hal tersebut bisa dengan baik dan publik mengerti.
"Kalau capres-cawapres tidak paham materi atau visi dan misi programnya, akan membuat bingung sendiri bagi paslon sehingga sulit untuk menjabarkannya," kata Ujang di sela sesi diskusi dengan tema 'Mungkinkah Debat Capres-Cawapres Memengaruhi Pemilih di Pilpres 2024' di Jakarta, Kamis 28 Desember.
Tip kedua, lanjut dia, yaitu penguasaan panggung melalui retorika, bahasa tubuh atau gimik yang mampu memengaruhi audiens dan moderator diyakini menjadi cara yang efektif agar mendominasi jalannya debat.
Tip terakhir adalah mampu memprediksi arah pertanyaan dari lawan debat sehingga bisa menyiapkan jawaban-jawaban yang bernas dan mampu mengubah persepsi pemilih bimbang atau undecided voters untuk memilih.
"Peserta Pilpres 2024 kalau tidak ingin terlihat negatif di panggung, ya, harus mampu memprediksi arah pertanyaan dari moderator atau lawan debat, dan itu penting dilakukan," tuturnya.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, ketiga tip itu harus mampu dilakukan oleh capres/cawapres sehingga bisa mendongkrak elektabilitas masing-masing.
Dari dua debat yang sudah berlalu, yaitu debat pertama pada hari Selasa 12 Desember, menurut dia, tampak didominasi oleh Anies dan Prabowo, sedangkan debat kedua, jalannya debat pada hari Jumat 22 Desember terlihat didominasi oleh Gibran.