JAKARTA - Tim Nasional (Timnas) pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) meminta para pendukung untuk membunyikan kentongan pada hari pencoblosan pemilu 14 Februari 2024.
"Bunyi pukulan kentongan 5 dan 7 atau 57," kata Deputi Relawan dan Partisipasi Publik Timnas AMIN Bambang Sutejo, dikutip dari ANTARA, Minggu, 24 Desember.
Dia menjelaskan kentongan merupakan alat bunyi-bunyian yang berasal dari bambu atau kayu berongga, dibunyikan dan dipukul oleh tongkat pemukul tepat di bagian tengah badannya, untuk menyatakan tanda waktu, makna bahaya hingga mengumpulkan warga jika mendesak.
"Dibunyikannya kentongan juga sebagai tanda ajakan untuk menuju ke tempat pemungutan suara (TPS), memberikan hak suara kepada pasangan nomor urut 1, Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar," katanya menegaskan.
Dia mengatakan kentongan itu telah disiapkan di setiap Posko TPS Gerakan Rakyat, yang berada di tempat terdekat dengan lokasi TPS pemilu 2024. Alasan lain, kata dia, bunyi kentongan 57, sebagai penanda dan pengingat agar pasangan AMIN bisa menang sekali putaran pemilu 2024 dengan target suara 57 persen.
BACA JUGA:
Bambang mengingatkan kembali bahwa kemenangan AMIN tidak ditentukan dari Jakarta, tetapi seberapa besar perolehan suara yang didapatkan di TPS. Dia berharap suara yang diamanahkan rakyat itu dapat dikawal dan dijaga dengan sebaik-baiknya.
"Walaupun hanya satu suara di TPS, tetapi itu sangat berarti untuk mendukung kemenangan AMIN. Suara itu adalah amanah dari rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan," ungkapnya.
Penegasan itu berulang kali disampaikan Bambang saat meresmikan sejumlah Posko TPS Gerakan Rakat di wilayah Solo Raya, sejak Jumat-Minggu 22-24 Desember 2023. Solo Raya merupakan bekas Karesidenan Surakarta, meliputi Kota Surakarta dan daerah penyangga seperti Kabupaten Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten.
"Untuk kabupaten dan kota di Solo Raya, kami menargetkan perolehan suara 30-35 persen," kata Bambang menegaskan.