Bagikan:

JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut tiga, Mahfud MD, kaget dengan dengan pernyataan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengenai keinginannya membangun 40 kota selevel Jakarta.

Mahfud bertanya apakah pembangunan 40 kota metropolitan bisa dicapai hanya dalam 5 tahun sesuai periode Presiden dan Wakil Presiden.

"Saya agak kaget juga mau membangun 40 kota selevel Jakarta. Ya, apa itu bisa dilaksanakan 5 tahun bapak menjadi Presiden dan Wakil Presiden? berapa kota dalam 5 tahun?" tanya Mahfud dalam debat kedua Pilpres 2024 khusus cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat, 22 Desember

Mahfud pun membandingkan dengan pembangunan satu kota metropolitas yakni Ibu Kota Nusantara (IKN). Di mana, pelaksanaanya membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Ini IKN aja sudah puluhan tahun baru dilaksanakan, itupun yang investasi baru dalam bentuk janji. Belum ada yang melaksanakan, nah gitukan," sebutnya.

Tak hanya itu, Mahfud juga mempertanyakan perihal pendanaan dari pembangunan 40 kota selevel Jakarta tersebut.

"Lalu saudara 40, luar biasa menurut saya 40 kota selevel Jakarta yang sudah metropolitan seperti itu. Lalu juga pembiayaannya menurut pak muhaimim kalo nanti kita untuk 40 kota itu pembiayaannya itu APBN atau APBD ataukah lembaga khusus seperti tadi ditanyakan oleh panelis melalui moderator. Ini perlu dijawab dulu agar semunya tidak spekulatif," kata Mahfud.

Diberitakan sebelumnya, Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut dirinya dan capres Anies Baswedan, jika memenangkan Pilpres 2024, berjanji untuk membangun 40 kota baru selevel dengan Jakarta.

"Kami memiliki satu tekad bahwa di dalam pemerintahan yang akan datang, minimal harus dibangun 40 kota baru yang selevel dengan Jakarta," kata Cak Imin.

Puluhan kota baru itu, ucap Imin, akan memberi kemampuan menampung jumlah penduduk, memberikan sarana dan prasarana yang memadai, sekaligus kemampuan untuk terjaganya lingkungan yang memungkinkan untuk sehat, termasuk kehidupan yang memberikan kenyamanan bagi seluruh penduduknya.

"Di mana perumahan tidak terlampau jauh dari pusat-pusat pekerjaan, di mana akses pendidikan bisa sampai pada yang dibutuhkan," lanjutnya.

.