Bagikan:

JAKARTA - Kapolsek Cakung, Kompol Panji Ali Candra menjelaskan, penyebab marak terjadinya aksi tawuran antar pelajar di kawasan Cakung karena banyak faktor sosial.

"Faktor (terjadi tawuran di Cakung) banyak menurut saya, bukan hanya dari sisi faktor ekonomi saja. Namun ada pula pengaruh dari sisi pergaulan, jatidiri dan faktor keluarga karena kurangnya pengawasan," kata Kompol Panji kepada VOI, Jumat, 22 Desember.

Kompol Panji mengatakan, dalam menangani permasalahan tawuran remaja, semua pihak harus bersinergi. Masalah tawuran harus diselesaikan secara bersama.

"Semuanya harus bertanggungjawab, bersinergi dari mulai keluarga, sekolah, masyarakat setempat hingga dari dirinya (pribadi seseorang) serta jangan bergaul dengan orang - orang yang salah," ujarnya.

Sementara berdasarkan penyelidikan Polsek Cakung setelah menggali informasi dari para pelaku tawuran, sambung Kompol Panji, para pelaku ikut tawuran karena mereka berada di lingkungan yang salah.

"Kalau saya tanya dari beberapa orang, rata - rata mereka salahnya dari pergaulan, nongkrong diantara teman - teman," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar berinisial BS (19) pelaku tawuran ditemukan tewas dengan sejumlah luka di sekujur tubuhnya akibat dibacok celurit oleh kelompok lawan tawuran di Kawasan Industri Pulogadung, Rawa Kepiting, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Remaja warga Rawa Teratai, Kecamatan Cakung itu tewas ditangan tiga orang pelaku berinisial MR, R dan T. Korban BS meregang nyawa setelah celurit warna kuning miliknya direbut oleh pelaku dan dibacokkan ke tubuh BS.

Setelah kejadian, satu pelaku berinisial MR (19) berhasil ditangkap Unit Reskrim Polsek Cakung di kawasan Sawangan, Depok. Sementara tersangka R dan T masih dalam pencarian polisi.