SBY: Jangan Menebar Janji yang Muluk-muluk
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono/ANTARA/Sumarwoto

Bagikan:

BANYUMAS - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhono (SBY) mengingatkan seluruh calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat untuk tidak menebar janji yang muluk-muluk saat kampanye dalam Pemilu 2024.

"Sebagaimana yang saya sampaikan kepada para caleg di Pulau Jawa utamanya yang sudah saya datangi, ya teruslah berkomunikasi dengan masyarakat, jangan menebar janji yang muluk-muluk karena itu tidak mudah dipenuhinya, bahkan kadang-kadang tidak terwujud," katanya di Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, dilansir ANTARA, Rabu, 20 Desember.

SBY mengatakan hal itu saat konferensi pers usai memberikan pengarahan kepada para caleg Partai Demokrat dari wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap.

SBY meminta para caleg untuk menyampaikan jika Demokrat kembali ke pemerintahan dan suaranya di DPR RI makin besar, program-program yang pernah dijalankan partai itu dan disukai masyarakat akan dihidupkan kembali.

"Yang sudah baik, saya sampaikan dilanjutkan, tetapi yang belum baik atau tidak baik, apakah itu kebijakan, cara-cara negara menghadapi rakyatnya, ya kita lakukan perubahan dan perbaikan," katanya menjelaskan.

Menurut dia, hal itu telah disampaikan kepada para caleg Demokrat untuk selanjutnya disampaikan kepada masyarakat.

SBY mengaku berkeliling Pulau Jawa mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur selama tiga minggu dalam rangka berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia.

"Sebenarnya sebagian besar dari mereka itu masih mengingat ketika Demokrat berada di pemerintahan, ketika saya memimpin Indonesia. Terutama masih ingat program-program atau kebijakan yang mereka anggap itu baik dan disukai, mulai BPJS sampai dengan KUR, PNPM, BOS, Bidik Misi, dan sebagainya," kata Presiden Ke-6 Republik Indonesia itu.

Intinya, kata dia, program-program itu dihidupkan lagi nanti di pemerintahan yang akan datang.

Menurut dia, sebagian program tersebut dilanjutkan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo namun sebagian tidak dilanjutkan.

"Nah, rakyat merasa bagus kalau itu dilanjutkan," katanya menegaskan.

Ia mengatakan masyarakat memiliki harapan untuk negara, pemimpin, dan pemerintahan lima tahun mendatang.

Selain itu, kata dia, masyarakat menitipkan kepada Partai Demokrat bisa ikut memperjuangkan agar semua itu dapat terwujud.

"Kesimpulannya bahwa selama ini komunikasi kami berjalan dengan baik, tentu tantangan tidak mudah bagi semua partai, termasuk Partai Demokrat," katanya.

 

Kendati demikian, SBY mengaku optimistis jika Demokrat benar-benar memperjuangkan harapan masyarakat, masih ada kemungkinan Demokrat mendapatkan perolehan suara yang baik.

SBY mengatakan saat ini Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono lebih sering mendampingi calon presiden Prabowo Subianto dalam konteks pemilihan presiden.

"Saya sekarang ini mengisi ruang-ruang yang perlu diisi oleh pimpinan Demokrat. Saya turun gunung untuk pilegnya meskipun saya tetap berperan juga dalam pemilihan presiden," katanya.

SBY mengaku telah menyampaikan kepada capres Prabowo Subianto terkait dengan harapan masyarakat agar program-program selama pemerintahannya dapat dijalankan kembali.

Bahkan, jika Prabowo Subianto terpilih menjadi presiden, kata dia, hal itu menjadi tugas Partai Demokrat untuk menyampaikan program-program tersebut kepada presiden terpilih.

"Hubungan saya dengan Pak Prabowo baik, baik sekali hingga hari ini," katanya.

Ia mengatakan ketika AHY menyampaikan dukungan kepada Prabowo, disampaikan pula harapan agar yang sudah baik tetap dilanjutkan, tetapi belum baik harus diperbaiki karena itu urusannya dengan rakyat.

Menurut dia, Prabowo secara prinsip menerima, sehingga ada kesesuaian dengan semangat Partai Demokrat untuk melanjutkan program-program yang baik dan memperbaiki yang belum baik.

"Saya berikan semangat kepada Pak Prabowo, berbuatlah yang terbaik, jaga, jangan sampai ada kesalahan-kesalahan yang mendasar, sehingga suara yang insyaallah baik ini bisa dijaga dan dipertahankan. Apakah satu putaran atau dua putaran, kita serahkan nanti kepada sejarah," kata SBY menegaskan.