Optimistis Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran, TKN: Peluangnya 85-90 Persen
Tiga paslon capres-cawapres usai pengambilan nomor urut Pilpres 2024 di gedung KPU, Jakarta. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Hasan Nasbi mengatakan tiga pasangan calon (paslon) capres-cawapres berpeluang menang satu putaran di Pilpres 2024

Menurutnya, sah-sah saja saat ini tiap paslon terus menarasikan satu putaran di setiap kampanyenya.

"Tidak apa, itu wajar. Kita juga ingin satu putaran. Bedanya kita tidak apa mereka satu putaran, mereka yang masalah kalau kita narasikan satu putaran, dibilangnya curang lah,” katanya dalam diskusi bertajuk 'Menakar Pilpres Satu Putaran: Sisi Ekonomi Politik dan Efisiensi Anggaran', dikutip dari kanal YouTube Mediasi Channel, Rabu 20 Desember.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei mengenai tingkat elektabilitas masing-masing paslon, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menunjukkan rata-rata di angka 20 persen. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 35-46 persen.

Merespons angka tersebut, Hasan menilai kandidat yang paling memungkinkan menang satu putaran adalah pasangan Prabowo-Gibran.

Meski demikian, ia bilang siapa yang akan berpeluang menang satu putaran akan terlihat jelas pada hasil survei di bulan Januari 2024.

"Kalau kita bicara chance menurut saya 85-90 persen peluang satu putaran untuk Prabowo-Gibran. Apakah pasangan Anies bisa satu putaran? Bisa, tapi lebih kecil peluangnya karena angkanya masih kecil. Apakah Mas Ganjar bisa? Tentu bisa, tapi peluang lebih kecil karena angkanya masih kecil. Yang sama-sama besar peluangnya adalah Prabowo-Gibran satu putaran. Pasangan Anies dan Mas Ganjar bisa kalah satu putaran,” tuturnya.

Lebih jauh, Hasan menegaskan akan lebih baik jika Pilpres 2024 bisa diselesaikan dengan satu putaran. Alasannya adalah agar tidak terjadi pertengkaran dan buruk sangka yang berlarut-larut. Bahkan, dia menyesalkan berbagai macam berita bohong atau hoaks yang terus menyerang Prabowo-Gibran.

“Yang saya sedih itu dulu teman-teman yang mengaku sebagai korban hoaks, sekarang jadi pelaku hoaks. Banyak pendukung Pak Jokowi yang dulu jadi korban hoaks, beralih sekarang mendukung ke Mas Ganjar jadi pelaku hoaks mereka. Hoaks pertama ketika Gibran tidak tahu data soal makan gratis bermanfaat untuk 400 juta. Padahal warga negara cuma 200 juta, karena video ini sudah dipotong,” tandasnya.