JAKARTA - Capres Ganjar Pranowo tegas membantah isu program bantuan sosial (bansos) era Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dihapus jika dia dan Mahfud Md memenangkan Pilpres 2024. Ganjar menyebut isu tersebut sebagai "gimik untuk menakut-nakuti" rakyat.
Ganjar menegaskan, program bansos saat ini telah berjalan dengan baik dan akan tetap diteruskan. Namun, ia mengakui perlunya penyempurnaan agar lebih tepat sasaran.
"Itu (bansos) kewajiban negara kok, kewajiban negara justru yang sudah bagus tinggal jalan. Rakyat mendapatkan itu (bansos), kita mudahkan mereka dan tepat sasaran. Kan komplain mereka kemarin apa yang didapat si A, si B kok ndak dapat, nah itulah yang kita bereskan," ujar Ganjar di Bantul, Yogyakarta, Selasa 19 Desember.
Ganjar mengakui adanya keluhan masyarakat terkait ketidaksetaraan dalam distribusi bansos. Namun, ia menegaskan bahwa hal tersebut akan diselesaikan untuk memastikan bahwa setiap penerima mendapatkan bantuan sesuai kebutuhannya.
Ganjar juga memaparkan program inovatif yang diusungnya, yaitu program KTP Sakti. Menurutnya, KTP Sakti akan menjadi instrumen penting dalam mempermudah masyarakat untuk memperoleh bantuan.
“KTP Sakti yang saya dorong itu untuk memudahkan bansos," ucapnya.
BACA JUGA:
Ganjar memberikan contoh lain bahwa KTP Sakti juga dapat digunakan untuk mendapatkan bantuan pendidikan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan jaminan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Dengan satu KTP, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan bantuan sesuai dengan profil dan kebutuhan mereka.
"Sehingga ceritanya KTP Sakti itu adalah cerita data yang besar profil yang ada dan management untuk distribusi," ujar Ganjar.